Acara Peringatan 16 Tahun Bom Bali di Monumen Legian, Jumat (12/10/2018). Photo: Kumparan.com
Home Berita Mengenang 16 Tahun Bom Bali
Berita - 29/10/2018

Mengenang 16 Tahun Bom Bali

Peristiwa teror bom yang terjadi di Bali pada tahun 2002 silam kembali diperingati untuk mengenang para korban dalam peristiwa itu. Peringatan yang diselenggarakan di jalan raya Legian, Kuta, Badung, Jumat (12/10/2018), selain dihadiri para korban dan ahli waris korban, juga dihadiri sejumlah perwakilan negara-negara sahabat, seperti Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, HE Moazzam Malik, dan Menteri Keuangan Utama Australia, Josh Fraydenberg. Para hadirin dalam acara tersebut meletakkan karangan bunga untuk mengenang korban.

Acara Peringatan 16 Tahun Bom Bali di Monumen Legian, Jumat (12/10/2018). Photo: Kumparan.com
Acara Peringatan 16 Tahun Bom Bali di Monumen Legian, Jumat (12/10/2018). Photo: Kumparan.com

Menurut orang tua salah satu korban Bom Bali, Tomihisa Suzuki dan istrinya Takako, mereka hadir dalam peringatan itu untuk mengenang anaknya yang menjadi korban tragedi 16 tahun silam itu. Mereka mengaku secara rutin datang pada setiap peringatan Bom Bali untuk mendoakan anak dan menantunya agar arwah mereka tenang. Mereka berharap tidak ada lagi aksi teror karena tindakan itu amat menyakitkan bagi korban dan keluarganya.

“Anak kandung saya bernama Kasuke Suzuki dan istrinya bernama Yuka Suzuki memang sering ke Bali untuk honeymoon. Sebanyak tujuh kali mereka ke sini, karena Bali tempat yang indah. Pada peristiwa bom itu, anak saya dan menantu saya terkena ledakan tersebut. Mendengar itu saya sangat sedih. Semenjak itu setiap tahun pada saat memperingati momen ini, saya bersama suami selalu ke sini untuk mendoakan mereka,” ujar warga negara Jepang itu seperti dikutip Tribunnews.com.

Dalam kesempatan yang sama Bendahara Utama Australia, Josh Fraydenberg, mengatakan 16 tahun silam merupakan tragedi kemanusiaan yang amat menyakitkan bagi Indonesia dan Australia. Peristiwa itu begitu membekas dalam hati setiap orang yang mencintai nilai-nilai kemanusiaan. Ia berharap Indonesia dan Australia terus menjadi mitra yang baik untuk menjaga keamanan kedua negara dari tindakan terorisme.

“Hari ini adalah memperingati bom Bali dan sangat menyedihkan bagi saya. Di sini bersama Kedubes Inggris, 16 tahun yang lalu adalah kejadian tragedi bagi Indonesia dan Australia. Saya hadir di sini untuk mengenang apa yang pernah terjadi. Dalam kejadian tragis 16 tahun lalu, Indonesia dan Australia adalah negara teman yang baik dan menjalin keamanan dan menjaga dari hal-hal terorisme,” ungkap Fraydenberg.

Sebagaimana diketahui, peristiwa Bom Bali I yang terjadi pada tahun 2002 itu menelan 202 korban yang terdiri dari 88 warga Australia, 33 warga Inggris, 38 warga Indonesia dan sebagian yang lain dari warga negara lain. Ratusan lainnya mengalami luka akibat tragedi tersebut. [AH]