8 hours ago

Berpulangnya JI ke NKRI: Menyimak Penuturan Mantan Petingginya (Bag. 3)

Setahun silam, tepatnya 30 Juni 2024, ratusan mantan pegiat Jamaah Islamiyah (JI) meriung di salah satu hotel di kawasan Bogor Jawa Barat. Usai bermusyawarah mereka mencapai mufakat, JI harus dibubarkan. Tak butuh tempo lama, saat itu pula deklarasi pembubaran JI langsung dibacakan oleh salah satu pendiri JI. Salah satu poin penting yang diikrarkan adalah kembalinya JI ke pangkuan NKRI.

Beberapa waktu silam, Arif Siswanto, mantan Ahlu Syuro (penasehat) JI, dalam salah satu kegiatan yang diselenggarakan AIDA di Jakarta menuturkan panjang lebar alasan pembubaran organisasi yang telah digelutinya selama puluhan tahun. Berikut adalah bagian ketiga dari artikel berseri.

Baca juga JI Kembali ke NKRI: Menyimak Penuturan Mantan Petingginya (Bag. 2)

Pengadilan menjatuhkan vonis hukuman 3 tahun penjara kepada Arif Siswanto. Ia lantas dipindahkan dari rutan khusus di Bogor ke Lapas Karanganyar Nusakambangan yang menerapkan sistem one man one cell. Selama di Lapas, ia terus melakukan refleksi.

Salah satu hal yang ia renungkan adalah bahwa tugas kaum muslim sejatinya hanya mendakwahkan Islam. “Persoalan memerjuangkan Islam menjadi sebuah negara, harus menang, itu adalah urusannya Allah SWT. Kita hanya disuruh untuk mendakwahkan dan menyampaikan. Dari titik ini maka tidak bisa dipaksakan bahwa harus seperti ini jalannya,” ujar Arif.

JI Kembali ke NKRI: Menyimak Penuturan Mantan Petingginya (Bag. 1)

Selain itu ia juga merenungkan tentang ijtihad para ulama di tahun 1945 bersama kalangan nasionalis dan juga non-muslim yang menyepakati bentuk negara bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD, dibandingkan memaksakan membuat negara yang lebih puritan seperti yang dicita-citakan oleh Kartosuwiryo. 

Pelbagai upaya untuk mengubah Indonesia gagal. Misalnya pemberontakan Madiun tahun 1947 yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk membentuk negara Soviet Indonesia, kemudian di tahun 1949-1962 Kartosuwiryo memerjuangkan Negara Islam Indonesia (NII) pada akhirnya juga gagal.

Baca juga Jamaah Islamiyah, dari Johor Berakhir di Bogor

“Saya pikir ini sudah cukup bagi kami untuk mengambil kesimpulan bahwa negara kesepakatan ini dijaga oleh Allah SWT. Karena setiap upaya untuk mencoba keluar daripadanya berakhir dengan kegagalan dan menyia-nyiakan potensi dan memperlambat kemajuan,” katanya. (MSY-bersambung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *