Pentingnya Membangun Dialog untuk Perdamaian
Aliansi Indonesia Damai- Kepala Departemen Dakwah Pendidikan dan Advokasi Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM), Dian Perdana mengajak masyarakat untuk mengedepankan dialog sehingga terwujudnya perdamaian. Menurut Dian, dialog penting karena bisa membuka empati dan mengganti kecurigaan menjadi pengertian. Dialog juga menyatukan yang berbeda tanpa harus menyeragamkan.
“Jadi pentingnya kita berdialog apalagi dari hati ke hati. Misalnya, ketika ada konflik rumah tangga, solusi terbaiknya adalah dialog,” ujar Dian saat menjadi narasumber Pengajian Perdamaian bertajuk Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselenggarakan AIDA bekerja sama dengan Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) Surakarta, Jumat (07/11/2025) lalu.
Pengajian merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama yang diselenggarakan sebelumnya. Pengajian dimaksudkan untuk menguatkan kesadaran masyarakat dan aktivis keagamaan akan pentingnya merawat perdamaian dengan menyerap ‘ibroh (pembelajaran) dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme.
Dian menjelaskan prinsip berdialog yaitu mendengarkan untuk memahami, bukan untuk membantah dan menggunakan bahasa lembut dan menghormati lawan bicara. Terpenting, kata dia, berdialog untuk mencari titik temu bukan sebaliknya, dan membangun kepercayaan bukan kebencian.
“Rasulullah Saw pernah mempraktikan berdialog. Nabi Muhammad Saw pernah berdialog dengan Yahudi, Nasrani Najran, bahkan dengan musuhnya. Hudaibiyah adalah contoh diplomasi dan dialog yang menghasilkan kemenangan moral. Para sahabat menjaga ukhuwah walau berbeda pendapat,” tutur Dian.
Dian mengajak masyarakat untuk menjadi duta perdamaian di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Ia pun mengajak masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak dalam rangka menyebarkan narasi yang damai. [AS]
