Home Berita Kampanye Damai SMAN 5 Bogor: Pesan dari Kota Hujan
Berita - 2 weeks ago

Kampanye Damai SMAN 5 Bogor: Pesan dari Kota Hujan

Aliansi Indonesia Damai- Lima puluh pelajar SMAN 5 Bogor, Jawa Barat, mengikuti kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang diselenggarakan AIDA pada Rabu (15/11/2023). AIDA menghadirkan Tim Perdamaian yang terdiri dari mantan pelaku terorisme dan korban terorisme untuk berbagi kisah ketangguhan kepada generasi muda. Diharapkan, para pelajar dapat mengambil pembelajaran tentang pentingnya membangun karakter damai dalam kehidupan.

Setelah mengikuti kegiatan ini, para pelajar menyampaikan pesan agar generasi muda menjadi pelopor perdamaian di Indonesia.

Dede Agus Suherman (kiri), Kepala Sekolah SMAN 5 Bogor, dan Ketua Pengurus AIDA, Hasibullah Satrawi (kanan), dalam sesi pembukaan kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 5 (Smanli) Bogor yang diselenggarakan AIDA pada Rabu (14/11/2023).  Dede mengapresiasi AIDA bahkan mengusulkan agar kegiatan semacam ini dilaksanakan setiap tahun di Smanli Bogor. "AIDA jangan hanya sekali datang dan berkegiatan di sekolah kami ya," ujar Dede dalam sambutannya.
Ketua Pengurus AIDA, Hasibuillah Satrawi (kedua dari kanan), didampingi fasilitator kegiatan Farhah Ciciek Assegaf (paling kanan), menyerahkan cendera mata kepada Kepala SMAN 5 (Smanli) Bogor, Dede Agus Suherman (tengah), dalam seremoni pembukaan kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 5 (Smanli) Bogor yang diselenggarakan AIDA pada Rabu (14/11/2023). "Cendera mata ini sebagai tanda bahwa AIDA pernah singgah di SMA 5 Bogor, semoga selalu bisa bekerjasama lagi ke depannya," ucap Hasibullah.
Mantan pelaku ekstremisme kekerasan, Iswanto, menyampaikan kisahnya dalam kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 5 Bogor pada Rabu (15/11/2023). Iswanto berbagi  pengalaman dirinya bergabung dengan kelompok ekstrem, mulai dari bagaimana terpengaruh kelompok Jamaah Islamiyah (JI), menganut doktrin kelompok ekstrem, perjalanan dan pengalaman dalam kelompok ekstrem, serta titik baliknya menuju jalan perdamaian. Di akhir presentasinya, ia menyampaikan pesan-pesan perdamaian kepada para peserta.
Salah seorang siswa SMAN 5 Bogor (Smanli) menyampaikan pembelajaran yang dia dapat dari kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” pada Rabu (15/11/2023). Ia mengaku sangat terkesan dengan korban dan mantan pelaku yang bisa menyatu dan hadir di sekolahnya. "Di antara pelajaran  atau pembelajaran yang saya dapatkan yaitu pentingnya sikap saling memaafkan. Kita harus menjunjung tinggi perdamaian, tidak membalas kekerasan dengan kekerasan, dan tidak membalas ketidakadilan dengan ketidakadilan," katanya yang disambut tepuk tangan oleh rekan-rekannya.
Iswanto, mantan pelaku ekstremisme kekerasan (paling kiri), dan Ni Luh Erniati, korban Bom Bali 2002 (kedua dari kanan), keduanya narasumber kegiatan, menyerahkan sertifikat duta perdamaian kepada perwakilan OSIS dan MPK dalam Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 5 Bogor (Rabu, 15/11/2023). "Kami harap setelah mengikuti kegiatan ini, adik-adik dan rekan-rekan semua menjadi generasi tangguh dan pelopor perdamaian di Indonesia," pesan Ni Luh kepada para peserta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *