Home Berita Pemerintah Pakistan Cepat Tangani Korban Terorisme
Berita - 24/02/2017

Pemerintah Pakistan Cepat Tangani Korban Terorisme

Kelompok teror yang menyebut diri sebagai Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) belum berhenti mengancam keamanan dan perdamaian dunia. Aksi terakhir yang cukup signifikan adalah teror bom bunuh diri di sebuah masjid di Sindh, Pakistan, Kamis (16/2/2017).

Melihat kasus terakhir berskala besar tersebut, publik dibuat semakin yakin bahwa target serangan NIIS adalah acak, bisa menyasar siapa dan di mana saja, tak terbatas pada pihak-pihak yang disimbolkan sebagai Barat atau kafir. Kelompok teroris itu juga menyasar orang-orang di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebelum melakukan serangan di Sindh, kelompok NIIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom di Madinah, Arab Saudi tahun lalu.

Dalam konteks lokal di Pakistan sendiri, serangan terhadap sebuah masjid di Provinsi Sindh, wilayah selatan Pakistan, terjadi hanya selang dua hari setelah teror di sebuah pusat perbelanjaan di kota Lahore, Selasa (14/2/2017). Bom bunuh diri di sebuah mall tersebut menewaskan 15 orang. Jamaat-ul-Ahrar, kelompok militan Taliban, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Ledakan bom itu terjadi hanya tiga hari setelah kelompok tersebut mengumumkan akan melakukan serangkaian serangan terhadap instalasi pemerintah di Pakistan.

Dua hari berikutnya, Kamis (16/2), teror bom bunuh diri kembali terjadi, kali ini menyasar sebuah acara umat muslim Syiah di tempat suci Lal Shahbaz Qalandar, Provinsi Sindh. Tempat suci Lal Shahbaz Qalandar merupakan makam dari Syed Muhammad Usman Marwandi, seorang filsuf terkemuka bagi kaum sufi yang didirikan pada tahun 1356. Penyerangan tersebut mengakibatkan 88 orang tewas dan 250 orang luka-luka, seperti dilaporkan CNN. Seorang dokter yang menangani mengatakan 24 di antara para korban adalah anak-anak dan 16 dari mereka perempuan.

Kamis malam (16/2) pascaserangan, Khadim Hussain Rind, Inspektur Jenderal Kepolisian Hyderabad, mengatakan afiliasi ISIS di Afghanistan dan Pakistan, yakni The Islamic State of Khorasan mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Rasool Bux, seorang pejabat tinggi kepolisian, mengatakan ledakan itu terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Seorang pengebom bunuh diri memasuki Lal Shahbaz Qalandar dari arah gerbang yang dipadati orang. Ia meledakkan diri di tengah-tengah sekelompok orang yang sedang melakukan Dhamal (tari Sufi) di dalam kompleks rumah suci tersebut.

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif mengutuk serangan itu dan memerintahkan departemen-departemen terkait untuk memberikan perawatan sebaik mungkin bagi para korban luka.

“Saya telah mengarahkan semua lembaga negara untuk memobilisasi semua sumber daya yang ada untuk penyelamatan dan bantuan setelah serangan teror brutal ini pada tempat ziarah Lal Shahbaz Qalandar,” kata Sharif.

Esok harinya, Jumat (17/2) pihak militer Pakistan segera mengerahkan sejumlah helikopter berkemampuan penglihatan malam dari Angkatan Laut dan satu pesawat C-130 untuk mengangkut korban luka ke beberapa rumah sakit di Karachi, ibu kota Provinsi Sindh.

Seperti dikutip Reuters, Perwira Polisi Senior Sindh, Shabbir Sethar, mengabarkan bahwa mayoritas korban mengalami luka bakar akibat ledakan yang besar.

Seluruh korban tewas dan luka-luka dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, pihak rumah sakit Sehwan mengaku kewalahan menangani pasien yang memenuhi tempat tidur rumah sakit itu. Sementara, banyak korban yang telah dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar di kota-kota lain di Provinsi Sindh, kata dr. Zahid Hussain, dikutip dari CNN.

Korban luka parah ditransfer dengan ambulans ke Jamshoro dan Hyderabad, sekitar dua jam perjalanan dari RS Sehwan. Sementara itu pihak militer mengatakan, helikopter angkatan laut yang mampu terbang di malam hari akan dikirim untuk mengangkut korban yang mengalami kondisi kritis. (AM) [SWD]

 

sumber: detik.com dan antaranews.com cnnindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *