Home Pilihan Redaksi Refleksi Kemerdekaan: Menjaga Perdamaian
Pilihan Redaksi - Tajuk - 20/08/2019

Refleksi Kemerdekaan: Menjaga Perdamaian

Dirgahayu Republik Indonesia! Sudah 74 tahun negeri tercinta ini menikmati kemerdekaan.  Pertanyaanya, bagaimana kita mengisi kemerdekaan? Cukupkah dengan menggelar upacara bendera dan bermacam perlombaan setiap tahun? Di era globalisasi yang penuh kompetisi ini, setiap warga dituntut untuk mengisi kemerdekaan dengan berkarya, memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa.

Berkarya untuk kemajuan bangsa adalah bentuk penghormatan sekaligus penghargaan terhadap jasa para pahlawan yang telah mewujudkan kemerdekaan dengan susah payah. Sebaliknya, setiap tindakan yang menyebabkan kerusakan bahkan kehancuran bangsa, tak lain merupakan pengingkaran terhadap jasa pahlawan dan nikmat kemerdekaan.

Dalam konteks kehidupan berbangsa saat ini, mengupayakan terciptanya kedamaian, keamanan, dan keharmonisan merupakan prioritas yang mesti dilakukan dalam mengisi kemerdekaan.

Perdamaian di masyarakat kini tengah menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari adanya polarisasi sosial akibat kontestasi politik pada Pemilu 2019, penyebaran kabar bohong dan fitnah, serta ancaman paham keagamaan yang ekstrem, seperti terorisme. Interaksi sosial di dunia maya sangat menampakkan adanya perpecahan bangsa, antara pendukung satu calon presiden tertentu di satu kubu, dengan para pendukung pesaingnya di kubu lainnya. Bila berlarut-larut dan terus disuburkan, kondisi tersebut sangat berpotensi untuk bereskalasi menjadi konflik.

Dari pengalaman Aliansi Indonesia Damai (AIDA), berdasarkan keterangan mantan pelaku terorisme yang telah bertobat, perpecahan yang berujung konflik sangat dinanti-nantikan oleh kelompok teroris. Pasalnya, situasi konflik dianggap sebagai legitimasi untuk membenarkan aksi-aksi teror. Dan, dalam kondisi tersebut kelompok teroris bisa menanamkan pengaruh untuk kemudian melancarkan agenda-agendanya.

Dibutuhkan usaha-usaha yang serius untuk mencegah pecahnya konflik, sekaligus menghindarkan paham terorisme, serta mentradisikan perdamaian dalam kehidupan masyarakat. Seluruh komponen negara mengemban tugas ini, baik pemerintah eksekutif, legislatif, yudikatif, lembaga pers, maupun organisasi masyarakat sipil. Bahkan, keluarga sebagai lembaga terkecil masyarakat pun juga bertanggung jawab untuk menanamkan semangat perdamaian dalam jiwa setiap anggotanya.

Salah satu upaya untuk menjaga perdamaian adalah seperti yang dilakukan oleh sebagian penyintas terorisme di Indonesia. Mereka berbagi pengalaman hidup kepada masyarakat dengan harapan agar dampak dan bahaya paham terorisme semakin diketahui dan disadari secara luas. Apa yang telah diupayakan sebagian penyintas terorisme, yaitu berbagi kisah dan pengalaman hidup kepada masyarakat, merupakan sebentuk kontribusi dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yakni menciptakan perdamaian yang abadi. Semoga perdamaian terus lestari di negeri tercinta ini.

Dirgahayu Indonesia!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *