Terorisme Tak Kenal Agama, Selalu Munculkan Korban
Empat bulan terakhir ini puluhan warga sipil telah jatuh menjadi korban serangan teror di Inggris. Setelah peristiwa di Jembatan Westminster (Maret), serangan saat konser penyanyi Ariana Grande di Manchester (Mei), dan aksi teror kembar di London Bridge dan Borough Market di London (Juni), warga sipil kembali terkorbankan dalam serangan tabrak mobil yang terjadi di dekat Masjid Finsbury Park London, Senin (19/6/2017).
Pelaku mengendarai mobil van secara sengaja menabrak warga pejalan kaki. Saksi mata melaporkan para warga adalah umat muslim di London yang berjalan usai melakukan shalat tarawih di masjid.
Mobil ambulans dan tenaga medis langsung didatangkan sesaat setelah peristiwa.
Seorang korban yang telah mendapat perawatan akhirnya meninggal dunia akibat serangan, sementara sembilan lainnya dilarikan ke rumah sakit dan dua orang dirawat di tempat kejadian karena hanya mengalami luka ringan, demikian dilaporkan AFP seperti dikutip The Jakarta Post, Rabu (21/6/2017).
Terduga pelaku diidentifikasi bernama Darren Osborne (47), warga Cardiff, Inggris yang disebut keluarganya sebagai orang yang “bermasalah”.
Setelah menabrakkan mobil ke kerumunan warga, pelaku meneriakkan kebenciannya kepada umat muslim dengan mengatakan bahwa dia akan membunuh mereka semua.
Beberapa warga melumpuhkan pelaku. Imam Masjid Finsbury Park, Mohamed Mahmoud, seperti dilaporkan Reuters, melindungi Osborne dari amukan orang-orang yang ingin melampiaskan kemarahan atas aksi brutalnya. Dia meredam kemarahan warga dengan mengingatkan bahwa saat ini bulan Ramadan. Warga menahan Osborne sebelum akhirnya diserahkan kepada polisi.
Kepolisian London menangkap Osborne atas dugaan merencanakan, menyiapkan, dan melakukan tindak terorisme, termasuk pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Untuk mengenang para korban, sejumlah pemuka agama menggelar acara dekat Masjid Finsbury Park.
Ketua Masjid Finsbury Park, Mohammed Kozbar, mengatakan serangan tersebut adalah serangan terhadap “keluarga kita, kebebasan kita, martabat kita”.
Uskup setempat, Pastor Adrian Newman, menilai “serangan terhadap satu keyakinan adalah serangan terhadap kita semua”.
Sementara itu, KBRI London masih terus berkomunikasi dengan polisi setempat untuk mencari informasi apakah ada WNI yang menjadi korban. KBRI mengimbau WNI untuk tetap waspada. [AM]
sumber: detik.com, bbc.com, sindonews.com, dan Jakarta Post