Teror Truk di Nice, 84 Orang Tewas
AIDA – Nice, sebuah kota tepi pantai di sisi tenggara Prancis, dilanda aksi teror pada Kamis malam (14/7) waktu setempat. Sebuah truk berwarna putih melaju kencang di jalan di kawasan Promenade des Anglais yang dipadati kerumunan orang yang menikmati perayaan Bastille Day. Serangan tersebut menewaskan 84 orang dan melukai ratusan lainnya.
Beberapa orang yang berada di lokasi kejadian merekam peristiwa itu. Salah satunya adalah Zeynep Akar. Dalam videonya yang diunggah CNN, tampak truk putih melaju menyasar kerumunan orang. Ia mengatakan tiba-tiba mendengar suara tabrakan dan orang-orang berteriak. Sadar ada kejadian yang menakutkan, ia naik ke balkon sebuah bangunan di pinggir jalan tersebut. “Saat di balkon saya melihat ke bawah ada banyak orang tergeletak di jalan,” ujarnya.
Saksi mata lainnya, Dominique Molina, mengaku mendengar suara tembakan saat truk bak tertutup itu menabrak kerumunan manusia dengan kecepatan tinggi, sekitar 40 km/jam. Kesaksian Molina dibenarkan oleh laporan dari berbagai media ternama bahwa selain menabrakkan truk, pelaku bersenjata api itu menembaki orang-orang yang berkumpul menyaksikan pesta kembang api untuk merayakan Bastille Day.
Seorang pejalan kaki, Franck Sidoli, juga menyaksikan horor dalam peristiwa itu. “Truk itu berhenti, sekitar lima meter dari saya. Seorang wanita di sana, dia kehilangan putranya. Putranya tergeletak di aspal, berdarah,” kata Sidoli kepada Reuters.
“Pengemudi terlihat menembak dari jendela truk seiring ia menabrak orang-orang.” Demikian Mirror melaporkan. Otoritas setempat mengatakan mereka menemukan dokumen identitas milik seorang pria 31 tahun warga negara Prancis asal Tunisia, “senjata api” dan “persenjataan yang lebih besar (granat)” di dalam truk. Demikian tulis Telegraph.
Sopir bersenjata itu sempat membawa truknya melaju sejauh 2 kilometer dan berjalan zig-zag menyasar target secara acak sebelum akhirnya ditembak mati polisi. Saat ini aparat keamanan sedang menginvestigasi aksi brutal yang meneror warga Prancis yang masih menyimpan trauma teror bom Paris yang menewaskan 130 orang pada November 2015 lalu. Pelaku teror Paris November lalu adalah para simpatisan ISIS (Daesh), namun belum dipastikan siapa pelaku teror truk di Nice baru-baru ini.
Presiden Prancis, Francois Hollande, tidak ragu mengatakan serangan truk di Nice sebagai aksi terorisme. Ia menyatakan status darurat keamanan Perancis yang seharusnya berakhir dua pekan lagi diperpanjang hingga tiga bulan ke depan. “Prancis dipenuhi kesedihan akibat tragedi terbaru ini,” kata Hollande merujuk fakta beberapa anak menjadi korban tewas dalam serangan itu.
Duka mendalam dan kutukan keras dari seluruh dunia atas aksi kejam itu membanjiri Prancis. Presiden RI, Joko “Jokowi” Widodo, melalui akun Twitter-nya mengatakan, “Serangan di Perancis sangat kejam. Indonesia bersatu dalam solidaritas. Belasungkawa untuk korban dan rakyat Perancis – Jkw.” (MLM)
Sumber: CNN, Mirror, Telegraph