Bom Bunuh Diri di Mapolresta Surakarta, 1 Polisi Terluka
Aksi bom bunuh diri terjadi di halaman Markas Polresta Surakarta, Jawa Tengah, Selasa pagi (05/07/2016). Pelaku tewas seketika di lokasi kejadian, dan seorang anggota polisi terluka akibat ledakan tersebut. Peristiwa teror ini terjadi sehari menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawa 1437 Hijriah.
Presiden Joko Widodo yang tengah melakukan kunjungan kerja di Kota Padang, Sumatera Barat, langsung merespon kejadian tersebut. Presiden memerintahkan kepolisian untuk mengejar dan mengungkap jaringan di balik kasus bom bunuh diri tersebut. “Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengejar jaringannya dan mengungkap yang terkait bom bunuh diri di Mapolresta Solo,” kata Jokowi.
Presiden juga meminta masyarakat Indonesia tetap tenang sekaligus waspada. “Tidak perlu takut menghadapi teror,” kata Jokowi.
Sebelum pelaku meledakan diri, salah satu anggota Provos Kepolisian Resor Kota Surakarta, Brigadir Bambang Adi Cahyanto, sempat mencegah pelaku di pintu masuk tapi pelaku memaksa masuk ke halaman Mapolresta dengan alasan ingin ke kantin dan kemudian meledakan diri.
“Ia terluka di mata bagian kiri. Ada pula luka bakar di sebagian tubuhnya. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Panti Waluyo, Surakarta,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto.
Berdasarkan hasil tes DNA (Deoxyribonucleic acid) yang dilakukan pihak kepolisian bahwa pelaku adalah Nur Rohman (31). Menurut Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) teridentifikasi pelaku sesuai dengan daftar pencarian orang (DPO) terorisme jaringan Bekasi, atas nama Nur Rohman alias Wiknyo Wiyono, warga RT 01 RW 12 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
“Sidik jari pelaku sudah sesuai, dan hal ini juga diakui oleh istrinya, yakni Siti Aminah, di mana pelaku adalah suaminya,” ujar Condro Kirono.
Berdasarkan penyelidikan di TKP dan pemeriksaan terhadap 26 saksi diketahui rangkaian bom yang digunakan pelaku, yakni terbuat dari rice cooker yang diisi bahan peledak low explosive. Komponen rakitan bahan kimia yang dicampur sudah teridentifikasi semuanya.
“Bahan ini, akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Meskipun, pelaku bom bunuh diri sudah meninggal dunia dan kasus dihentikan, tetapi jaringan tetap terus dilakukan pengejaran oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri,” tuturnya.
Kapolda mengimbau masyarakat agar menginformasikan kepada aparat jika melihat langsung hal-hal yang mencurigakan atau pernah ingat melihat wajah pelaku bom bunuh diri. Ia juga minta masyarakat tetap tenang dan waspada terutama di kawasan banyak aktivitas masyarakat. Pihaknya bersama TNI terus melakukan unsur-unsur pencegahan di obyek-obyek vital dan pusat keramaian. [AS]
Sumber: BBC.com, Tempo.co, Kompas.com