Empati Mengalir Kepada Korban Teror di Barcelona
Saat bangsa Indonesia bersuka cita merayakan 72 tahun kemerdekaan, bangsa Eropa, tepatnya warga Barcelona, Spanyol harus berduka. Kedamaian di kota itu telah tercoreng dengan adanya aksi teror tak berperikemanusiaan.
Kamis, 17 Agustus 2017, sekitar pukul 16.50 waktu setempat, sebuah mobil van melaju kencang menabrak kerumunan orang di Las Ramblas. Kawasan tersebut merupakan salah satu tujuan wisata di jantung kota Barcelona dan tak jauh dari bibir pantai.
Sebanyak 13 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 lainnya terluka setelah diterjang mobil yang dikendarai terduga teroris, Younes Abouyaaqoub (22).
Seorang saksi bernama Susana Elvira Carolina (33), karyawan sebuah toko di Las Ramblas, mengungkapkan kengerian peristiwa itu. “Dari jendela Anda bisa melihat mayat-mayat tergeletak di sana, Anda bisa melihat bagaimana orang-orang dilindas. Kami menutup pintu, tapi orang mengalir masuk dan kami harus tetap buka agar mereka bisa masuk (menyelamatkan diri-red) ke toko,” ujarnya.
Rekaman video yang beredar secara berantai di internet menunjukkan sejumlah tubuh manusia tergeletak berserakan di sepanjang jalan di Las Ramblas.
Setelah menabrak dan melarikan diri, pelaku teror meninggalkan mobil kemudian menghilangkan diri di tengah kerumunan orang di La Boqueria, magnet turis dan kawasan kuliner paling terkenal di Barcelona. Kamera pengintai merekam si pelaku tampak berjalan santai setelah membuat banyak orang menderita.
Setelah sampai di kawasan Universitas Barcelona, Abouyaaqoub mendekati sebuah mobil kemudian menusuk pengemudinya, Pau Perez (34), hingga tewas. Pelaku meletakkan jasad Perez di kursi belakang lalu mengendarai mobil Ford Focus yang dicurinya itu untuk kabur. Saat menemui pos pemeriksaan dia tetap melaju sampai melukai seorang petugas. Polisi sempat menembaki mobil curian itu namun pelaku berhasil kabur.
Kamis malam sekira pukul 19.45 waktu setempat mobil curian beserta jasad Perez ditemukan aparat keamanan di Sant Just Desvern, kota kecil di luar Barcelona.
Jumat pukul 1.15 dini hari lima terduga teroris lain melakukan serangan serupa di Cambrils, sekitar 70 mil barat daya Barcelona. Moussa Oukabir (17), Mohamed Hychami (24), Said Aalaa (18), serta dua pria lainnya memacu mobil Audi A3 di trotoar kawasan wisata pantai Cambrils dan melukai beberapa orang. Polisi berhasil menggagalkan aksi mereka dan kelima pelaku ditembak mati. Salah satu pelaku sebelum ditembak sempat menusuk seorang perempuan yang akhirnya dilaporkan meninggal dunia.
Wanita tersebut menjadi korban meninggal yang ke-15 setelah 13 orang tewas di Las Ramblas dan Perez yang mobilnya dirampas Abouyaaqoub.
Pelaku teror di Las Ramblas, Abouyaaqoub, baru dilumpuhkan polisi pada Senin sore. Dia ditembak mati oleh polisi di sebuah perkebunan anggur di luar kota Subirats, 60 km barat Barcelona.
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) melalui media Amaq mengklaim bertanggung jawab atas aksi di Las Ramblas, tanpa menunjukkan bukti keterkaitan para pelaku dengan jaringan teroris itu.
Suria Intan, warga negara Australia asal Indonesia, dilaporkan turut menjadi salah satu korban luka dalam peristiwa itu. Perempuan yang tinggal di Sydney ini kini dirawat di Hospital Clinic of Barcelona dalam kondisi yang serius.
Dalam pemberitaan Sydney Morning Herald yang diterbitkan pada Jumat (18/08/2017) pukul 17:09 waktu setempat, Intan dikabarkan bekerja di Bank Commonwealth wilayah Lidcombe. Ia berkunjung ke Spanyol dalam rangka tur keliling Eropa bersama tiga temannya.
Bintang FC Barcelona, Lionel Messi, mengucapkan simpati dan duka cita yang mendalam atas tragedi teror yang mengguncang Barcelona.
Dalam akun Instagram-nya, Lionel Messi mengunggah sebuah foto pita hitam besar dengan latar belakang kota Barcelona.
“Saya ingin mengucapkan belasungkawa dan dukungan penuh kepada keluarga dan teman-teman yang menjadi korban serangan mengerikan yang terjadi di kota kita tercinta, Barcelona. Kami benar-benar menolak setiap tindak kekerasan,” tulis Messi.
“Kami tidak akan menyerah. Kami ingin hidup di dunia dengan damai, tanpa perasaan benci, dengan saling menghormati, dan toleransi adalah dasar hidup bersama,” lanjutnya.
Sehari setelah peristiwa teror warga Barcelona menggelar aksi damai sebagai bentuk empati kepada para korban sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tak menyerah dari serangan terorisme. Para warga meletakkan bunga di sepanjang jalan di Las Ramblas.
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan teror tersebut. Walaupun demikian, WNI di Spanyol diminta waspada. WNI juga diminta selalu mempersiapkan diri dan membawa dokumen identitas lengkap jika bepergian ke luar rumah.
Mereka yang membutuhkan informasi tentang keberadaan anggota keluarga di Spanyol bisa menghubungi sambungan langsung ke Perlindungan WNI KBRI di Madrid di nomor telepon: +34 619 312380. [SWD]
Sumber: Kompas, Tempo, CNN Indonesia, News.com.au, Express, Sydney Morning Herald