Home Berita AIDA Ajak Pemuda Ukir Prestasi untuk Lestarikan Perdamaian
Berita - 11/09/2017

AIDA Ajak Pemuda Ukir Prestasi untuk Lestarikan Perdamaian

Menyemarakkan Hari Pemuda Internasional (International Youth Day) yang jatuh pada 12 Agustus, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) menyelenggarakantalkshow dan workshopdengan tema “Youth Engagement in Social Development and Challenges in Indonesia” pada Jumat, 25 Agustus 2017 di Jakarta.

Pembicara utama atau key note speaker dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Harian KNIU, Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. Dia membahas secara umum peranan pemuda dalam mewujudkan kemajuan masyarakat serta perdamaian dunia melalui pendidikan.

Direktur Aliansi Indonesia Damai (AIDA), Hasibullah Satrawi, juga diundang menjadi pembicara dalam kegiatan yang dihadiri lebih dari 400 pemuda delegasi perguruan tinggi dan organisasi di seluruh Indonesia. Dia menyampaikan sejumlah gagasan yang mesti dijiwai para pemuda agar bisa berperan dalam membangun perdamaian.

Di antaranya adalah cinta keluarga dan cinta negara. Generasi muda, menurutnya, penting memiliki kecintaan terhadap keluarga dan negaranya. Orang yang tidak memiliki semangat cinta keluarga dan cinta negara sangat rentan terpengaruh oleh ajakan kelompok ekstremis untuk melakukan kekerasan.

Dia juga mendorong para pemuda untuk berjihad dengan mengukir prestasi, bukan membuat kerusakan. Selain itu, dia mengajak generasi muda untuk tidak membalas ketidakadilan dengan ketidakadilan. Menurutnya, problem akan terus berlanjut jika ketidakadilan dibalas dengan ketidakadilan.

“Balaslah ketidakadilan dengan keadilan agar perdamaian dapat tercipta,” ujarnya.

Saat sesi tanya jawab, seorang peserta yang berasal dari Maluku mengawali pertanyaannya dengan menyebut Direktur AIDA sebagai Bapak Perdamaian Indonesia. Pernyataan tersebut dia maksudkan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi AIDA dalam menyebarkan pesan perdamaian kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

Pembicara lain, Dr. Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memotivasi para pemuda peserta workshop untuk bersinergi dan berperan aktif mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan.

Figur publik, mantan penyanyi cilik Tasya Kamila, juga hadir dalam kegiatan siang itu. Tasya yang juga adalah pendiri Green Movement Indonesia (GMI) hadir sebagai youth influencer untuk memotivasi generasi muda peduli terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. (AM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *