Home Suara Korban Menata Kembali Kepercayaan Diri
Suara Korban - 10/01/2018

Menata Kembali Kepercayaan Diri

Dok. AIDA – Korban Bom JW Marriott Jakarta, Tita Apriyantini, sedang menceritakan kisah hidupnya dalam kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 1 Bukittinggi, Sumatera Barat (8/4/2016).

Harapan Tita Apriyantini bekerja di bidang pariwisata sempat pupus ketika ia terkena ledakan bom terorisme di Hotel JW Marriott Jakarta, 5 Agustus 2003 silam. Ledakan bom itu menewaskan 14 korban jiwa dan ratusan luka-luka termasuk dirinya. Wanita muda itu mengalami luka bakar serius di kedua tangan. Beberapa bagian tubuhnya terkena pecahan kaca, dan salah satu yang paling dia sesali adalah rambutnya terbakar sehingga harus dipotong habis.

Saat itu ia mengalami kehilangan rasa percaya diri karena ada cacat di bagian tubuhnya dan mahkota kepalanya hilang. Dia merasa tak lagi sempurna. Kini kulit di tangannya harus dibalut second skin sebagai pelindung bekas luka bakar akibat aksi teror bom yang menimpanya.

“Luka akibat ledakan bom sempat membuat saya kehilangan percaya diri. Saya bercita-cita bekerja di bidang pariwisata tentunya akan bertemu dengan banyak orang dan memerlukan penampilan menarik,” ujar Tita dalam satu kegiatan yang diselenggarakan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) di Bandung, Jawa Barat.

Perempuan kelahiran Jakarta ini menceritakan kala peristiwa bom terjadi, ia sedang menjalani on job training (magang) di Restoran Syailendra Hotel JW Marriott Jakarta. Saat itu ia baru empat hari menjalani magang di hotel tersebut. Program magang, kata dia, merupakan tugas kuliahnya sebagai mahasiswi sebuah sekolah tinggi pariwisata di Jakarta.

“Malam hari sebelum peristiwa ledakan bom saya kena demam dan rasanya berat sekali untuk masuk kerja esok hari. Namun, rasanya berat meninggalkan tugas magang apalagi baru masuk tiga hari. Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat kerja,” tuturnya.

Menurut Tita Restoran Syailendra kala itu dipenuhi tamu yang hendak makan siang bahkan sejumlah tamu harus masuk daftar menunggu (waiting list). Ketika para tamu sedang makan siang tiba-tiba bom meledak hingga memporak-porandakan bangunan hotel, termasuk Restoran Syailendra. Kepulan asap hitam menyelimuti restoran tersebut.

“Saat itu saya tidak menyadari bahwa ledakan itu sebuah bom. Saya sama sekali tidak mengira kok ada manusia yang tega meledakkan bom di tempat umum,” kata dia.

Ketika dilanda kepanikan dan hendak menyelamatkan diri, Tita mendengar suara orang-orang berteriak meminta pertolongan. Sejumlah korban yang masih kuat berjalan berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri dan meminta pertolongan, termasuk dirinya.

Tita dirujuk ke sebuah rumah sakit oleh seseorang yang hingga kini tak dia ketahui siapa sosok sang penolong itu. Ia menyebut sosok tersebut sebagai malaikat penolong dirinya.

Di rumah sakit dia mendapatkan penanganan medis untuk mengobati luka-luka yang dideritanya. Selain luka fisik, dia juga mengalami guncangan psikologis. Beberapa waktu pascaledakan ia tidak berani bepergian ke tempat keramaian dan pusat perbelanjaan. Suatu hari ia pernah berkunjung ke sebuah pusat perbelanjaan namun di pintu masuknya tidak ada metal detector, maka seketika ia langsung berbalik mengurungkan niatnya memasuki tempat tersebut. “Saya masih merasa takut,” ucapnya.

Tita tak mau terus terpuruk dalam kesedihan dan ketakutan. Ia mencoba bangkit dan menata kembali rasa percaya dirinya untuk meraih cita-cita. Beruntung orang tua, keluarga dan rekan-rekannya tak henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat kepada dirinya. Akhirnya Tita pun bisa melanjutkan kuliah dan meraih gelar sarjana. Ia sempat bekerja kembali di Hotel JW Marriott Jakarta dengan memakai rambut palsu dan second skin. Setelah beberapa waktu lalu ia memutuskan resign dari tempat kerjanya dan memilih berwirausaha.

Selain berwirausaha, saat ini wanita yang sudah dikaruniai seorang anak itu juga aktif menyebarkan pesan-pesan perdamaian kepada pelbagai kalangan masyarakat. “Tujuannya untuk menghentikan kekerasan terorisme,” kata dia. [AS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *