Dialog Pelajar Serang dengan Aktivis Perdamaian
Aliansi Indonesia Damai – Mukhtar Khairi, aktivis perdamaian yang dulunya pernah menjadi bagian dari kelompok ekstremisme kekerasan, dihadirkan dalam acara Dialog Interaktif Virtual “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” pada Kamis (14/10/2021). Acara ini dihadiri oleh 52 pelajar perwakilan dari SMAN 5, SMAN 6, dan SMAN 7 Serang, Banten. Mukhtar mengisahkan sepak terjangnya dari awal mula terlibat kelompok ekstrem hingga akhirnya memilih bertobat.
Dalam kesempatan ini, Mukhtar mengisahkan bahwa dirinya sempat mengikuti pelatihan militer sebagai bentuk persiapan jihad hingga kemudian tertangkap dan harus menjalani hukuman penjara beberapa tahun di Lapas Cipinang. Para peserta dialog tampak antusias mendengar kisah Mukhtar. Beberapa pertanyaan muncul terkait kisah yang disampaikan.
Baca juga Pesan Perdamaian Pelajar Malang (Bag. 1)
Salah satu pertanyaan datang dari siswi SMAN 5 Serang. Ia menanyakan tentang ciri lembaga pendidikan yang mengarah pada kelompok ekstrem. Mukhtar mengatakan salah satu cirinya bisa dilihat dari metode pembelajarannya yang intoleran. “Mereka akan mulai menyesatkan atau mengatakan kelompok lain tidak benar. Mereka tidak mau menerima perbedaan. Meskipun mungkin tidak melakukan kekerasan akan tetapi sudah berani mengkafirkan,” Mukhtar menjawab.
Pertanyaan selanjutnya datang dari siswi SMAN 6 Serang. Ia menanyakan cara agar tidak mudah terpengaruh dengan kelompok ekstrem di zaman milenial seperti sekarang. Menurut Mukhtar, salah salah satu caranya adalah mulai menjaga jarak jika sudah bertemu dengan orang yang pembicaraannya mengarah pada ekstremisme dan menebar kebencian kepada pemerintah.
Baca juga Pesan Perdamaian Pelajar Malang (Bag. 2)
“Selain itu, perlu juga bijaksana dan cerdas menggunakan gadget. Orang sekarang banyak yang belajar agama, tapi dengan cara instan bertanya ke Google atau Youtube. Harusnya, informasi-informasi yang kita dapat itu kita konsultasikan kepada orang-orang yang memang paham tentang agama,” kata Mukhtar.
Terakhir, Mukhtar juga berpesan kepada para pelajar agar memahami jihad dengan luas. Jihad bukan hanya perang, melainkan mengajak orang-orang menerima Islam dengan cara yang baik. Selain itu, ia juga berpesan agar para pelajar menjauhi pengajian yang sifatnya tertutup. “Kalau ada ngaji ngumpet-ngumpet biasanya ada kesesatan di dalamnya,” katanya. [LADW]
Baca juga Buah Kesabaran Penyintas Bom