Merekatkan Ukhuwah Pemuka Agama Melalui Ibroh
Aliansi Indonesia Damai- AIDA bekerja sama dengan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) menyelenggarakan Halaqah Alim Ulama “Menguatkan Ukhuwah Melalui Pendekatan Ibroh” di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada akhir Mei lalu. Sekitar seratus tokoh agama dari pelbagai organisasi keagamaan Islam di pulau Lombok menghadiri kegiatan tersebut.
OIAA menyambut baik kegiatan ini untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian di kalangan figur organisasi keagamaan di wilayahnya. “Kegiatan ini dapat berkontribusi positif dalam menguatkan ukhuwah keislaman di NTB. Dengan modal persatuan kita berharap bisa melahirkan solusi bagi permasalahan umat dan bangsa,” ujar pengurus OIAA Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Fauzan Zakaria Amin.
Menurut dia ulama adalah sosok terpilih yang mempunyai kelebihan dalam mencerna tanda-tanda alam semesta. Karena itu di tengah banyaknya problematika yang muncul dewasa ini, kata dia, peran ulama sangat dibutuhkan dalam memberikan solusi agar permasalahan umat dapat terselesaikan.
Fauzan juga menekankan pentingnya membangun ukhuwah antarsesama manusia. “Kami alumni Al-Azhar, salah satu kewajiban yang tidak boleh dinegosiasikan atau ditolak adalah misi memperkuat ukhuwah di manapun alumni Al-Azhar berada. Karena orang tua kami di Al-Azhar selalu berupaya memperjuangkan nilai-nilai ukhuwah di kancah internasional,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur AIDA Hasibullah Satrawi menyampaikan pengalamannya bertemu mantan pelaku terorisme dan ibroh yang bisa diambil mereka. Menurut dia sebenarnya para mantan pelaku memiliki niat yang baik untuk membela agama dan umat dari ketidakadilan atau kezaliman. Namun niat baik tersebut, kata dia, jika tidak dibarengi dengan cara yang baik maka justru akan menimbulkan mudarat.
“Mereka hanya ingin menjadi Muslim yang lebih baik, ingin hasrat keislamannya menjadi kuat, ingin menjadi umat yang bertanggung jawab kepada Tuhannya. Tapi di sisi lain, kami menemukan bahwa perbuatan mereka justru menimbulkan kerusakan fisik dan mental seseorang dan dampak lainnya,” terang Hasibullah.
Ia mengatakan AIDA ingin membantu mantan pelaku meninggalkan jaringan kelompok masa lalunya sehingga bisa menapaki kehidupan yang lebih baik dan di jalan perdamaian. AIDA pun, kata dia, membantu para korban terorisme untuk memperoleh hak-haknya sesuai konstitusi. “Kisah hidup korban dan mantan pelaku dapat menjadi ibroh bagi kita,” ujarnya. [FAH]