Mahasiswa UIN Padang Masih Terngiang Pertemuan dengan Korban dan Mantan Napiter
Aliansi Indonesia Damai- “Sampai sekarang saya masih terngiang momen ketemu langsung dengan beberapa korban aksi terorisme dan mantan anggota kelompok teroris.”
Demikian disampaikan Reno Ardinal, mahasiswa UIN Imam Bonjol, dalam Pengajian Perdamaian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang digelar Aliansi Indonesia Damai (AIDA) di selasar Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Imam Bonjol Padang, beberapa waktu silam.
Baca juga Aktivis Mahasiswa Padang: Utamakan Perdamaian
Reno menceritakan pengalamannya bertemu dengan korban dan pelaku terorisme. Secara khusus Reno menyebut seorang mantan teroris asli Pasaman, Sumatera Barat yang pernah berperang di Suriah. Mantan pelaku tersebut masih berusia muda ketika bergabung dengan kelompok teroris.
“Ternyata dia menemukan banyak ketidakcocokan hingga ia kembali ke tanah air. Aparat keamanan menangkapnya, melakukan proses hukum hingga ia menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas),” terang Reno.
Baca juga Direktur Ditjenpas: Jangan Lalai dengan Kejahatan Ideologi
Reno kemudian menambahkan bahwa mantan tersebut kemudian berubah dan meninggalkan kelompok ekstrem. Saat ini, sang mantan napiter menjalani hari-harinya di Sumatera Barat.
Reno lantas mengingatkan rekan-rekannya mahasiswa UIN Padang untuk fokus dan serius menuntut ilmu di kampus sembari terus mengasah cara berpikir kritis. “Bila mahasiswa tidak kritis, bakal sangat gampang terpengaruh oleh paham atau gerakan kekerasan, seperti yang dialami oleh mantan napiter tadi,” ucapnya.
Kegiatan di UIN Padang tersebut merupakan rangkaian pengajian perdamaian di kalangan mahasiswa yang dilaksanakan AIDA bekerja sama dengan para pegiat mahasiswa di sejumlah kampus di Tanah Minang, Sumatera Barat. (LA)
Baca juga Mewaspadai Akselerasi Teroris