13/06/2025

Pesan Damai dari Pesantren Al-Husna

Aliansi Indonesia Damai- Bekerja sama dengan Pondok Pesantren (PP) Al-Husna Kalimantan Timur, AIDA menggelar pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” pada Ahad (18/06/2023). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Samarinda yang diselenggarakan sebelumnya. Sekira 80-an santri, pengasuh, jemaah dan warga sekitar PP Al-Husna hadir sebagai peserta aktif pengajian.

Pengajian dimaksudkan untuk menguatkan kesadaran para santri, jemaah dan masyarakat akan pentingnya merawat perdamaian melalui pembelajaran dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme.

Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al Husna, KH. Ahmad Zuhdi, S.Pd.I memberikan pengantar dan sambutan pada pembukaan Pengajian Perdamaian bertajuk "Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang digelar AIDA di Aula  PP Al-Husna pada Ahad (18/06/2023). "Harapannya, para santri sekalian dapat mengambil ibroh atau pembelajaran dari kisah-kisah korban dan mantan pelaku terorisme yang akan disampaikan tim AIDA dan Kiai Anshari nanti," ujarnya kepada jemaah pengajian.
Para santri, jemaah, dan warga sekitar PP Al-Husna mengikuti pengajian perdamaian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselenggarakan AIDA di Aula PP Al-Husna , pada Ahad (18/06/2023). Sekira 80-an santri, pengasuh, jemaah dan warga sekitar PP Al-Husna hadir sebagai peserta aktif pengajian.
K.H. Muhammad Anshari  MS, S.Pd.I menjadi menjadi narasumber pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang digelar AIDA di PP Al-Husna Kalimantan Timur pada Ahad  (18/06/2023). Kiai Anshari merupakan alumni Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Samarinda  yang digelar AIDA beberapa waktu sebelumnya. Di akhir paparannya, Kiai Anshari menasihati kepada semua yang hadir, katanya, "Amalan akan sia-sia jika seorang muslim tidak memiliki sifat kasih sayang terhadap orang lain."  Ia pun menambahkan bahwa sifat kasih sayang itu telah ditunjukan para korban terorisme dengan memaafkan para pelaku yang menyakiti dan melukai mereka.
Salah seorang peserta menyampaikan pertanyaan dalam pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang dilaksanakan AIDA di Aula PP Al-Husna Kaltim (18/06/2023). Ia bertanya, "Jika salah satu anggota keluarga kita menjadi korban, bagaimana cara kita harus bersabar?" Dijawab oleh Kiai Anshari dengan merujuk pada Film Tangguh, "Para korban yang ada di film tersebut memiliki sifat sabar sampai akhirnya mereka menerima takdir Allah. Kemudian para korban ini memaafkan para pelaku karena bagian dari ketentuan Allah yang harus disadari dan menerimanya dengan ridho." Sang Kyai  pun memberikan makna sabar dari kisah korban, "Jika musibah menimpa dirinya, ia tidak marah, namun ridho dan lebih dari itu yaitu menerima sebagai ketetapan dari Allah."
Salah seorang santri PP Al-Husna menyampaikan pendapatnya dalam pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang dilaksanakan AIDA pada Ahad (18/06/2023).  Ia mengatakan bahwa tugas santri adalah melakukan dakwah amar makruf nahi munkar dengan cara-cara yang damai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *