Pelajar Harus Berpikir Kritis dalam Menerima Informasi
Aliansi Indonesia Damai- Sejumlah peserta Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 4 Kota Bima, Nusa Tenggara Barat mengaku mendapatkan pembelajaran akan pentingnya berpikir kritis dalam menerima informasi dari mana pun.
“Kenapa seseorang bisa terlibat terorisme karena kurang selektif dalam menerima informasi. Padahal dalam menerima informasi kita perlu menyaringnya dan berpikir kritis,” ujar seorang peserta perempuan akhir Juli lalu.
Dialog interaktif diselenggarakan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) untuk menguatkan kesadaran kaum muda akan pentingnya perdamaian serta pentingnya membangkitkan semangat ketangguhan pelajar. Selain di SMAN 4 Bima, kegiatan serupa juga dilaksanakan di SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1 dan MAN 2 dengan menghadirkan narasumber mantan pelaku terorisme yang telah bertobat dan penyintas bom terorisme.
Baca juga Generasi Muda Harus Tangguh Hadapi Cobaan
Menurut dia, pelajar harus berpikir kritis dan tidak mudah percaya pada informasi yang berasal dari dunia maya. Apalagi di era digital sangat banyak informasi tersebar tanpa batas. Karena itu, lanjut dia, hendaknya sebelum bertindak atau melakukan sesuatu dipelajari terlebih dahulu dan tidak langsung membenarkannya.
“Pesan untuk kita semua, sebelum bertindak mari berpikir terlebih dahulu, dan ketika dapat informasi diteliti dulu informasinya,” tuturnya.
Baca juga Menguatkan Karakter Generasi Muda Kae Woha
Hal serupa disampaikan seorang peserta lainnya. “Kita harus menelaah berita/informasi karena bisa jadi kalau kita salah menerima berita akan berakhir buruk kepada kita,” ucapnya.
Seorang peserta lainnya mengaku kegiatan dialog interaktif mengajarkan dirinya untuk berpikir lebih kritis. “Saya juga jadi belajar untuk mendengarkan pendapat/pengalaman dari banyak orang dan tidak menghakimi seseorang sembarangan,” tandasnya.[AS]
Baca juga Pelajar Pelopor Perdamaian