Menguatkan Karakter Generasi Muda Kae Woha
Aliansi Indonesia Damai- AIDA mendukung visi pendidikan Indonesia dalam menguatkan karakter pelajar. Terlebih di era keterbukaan informasi seperti saat ini, karakter ketangguhan generasi muda mesti senantiasa diasah agar semakin teruji dalam menghadapi berbagai tantangan.
Semangat itulah yang kurang lebih melatari diselenggarakannya “Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMA Kae Woha, Bima, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu. Sesuai tema kegiatan, AIDA mengajak 85 pelajar lintas kelas dan organisasi di sekolah tersebut untuk meningkatkan ketangguhan guna menghadapi tantangan di masa kini dan mendatang.
Baca juga Pelajar Pelopor Perdamaian
Dalam kegiatan tersebut AIDA menghadirkan kisah penyintas aksi teror bom serta mantan anggota kelompok teroris yang telah bertobat, yang sudah saling berekonsiliasi. Dari pengalaman para korban bom dan pengakuan sejumlah mantan teroris, para siswa diharapkan menuai banyak pembelajaran.
Perwakilan AIDA dalam kesempatan tersebut, Muhammad Rivaldi, mengatakan bahwa kisah penyintas dan mantan pelaku terorisme di masa lalu wajib dijadikan sebagai refleksi untuk melestarikan kehidupan yang damai, khususnya bagi kaum pelajar atau generasi muda secara umum.
Baca juga Indonesia Dibangun dalam Keragaman
“Kita harus terus menjaga ketenteraman dan perdamaian di negeri kita. Jangan sampai apa yang terjadi di Ukraina sana, terjadi di negara kita! Mereka ke sekolah atau mau keluar rumah pun takut, karena bisa saja sesuatu menimpa mereka, bisa jadi ada roket yang tiba-tiba menghancurkan rumah mereka. Di sana tidak bebas, penuh rasa takut dan cemas. Tidak ada kedamaian di sana,” ujarnya.
Saat kegiatan berlangsung, para siswa peserta tampak khusyuk menyimak penuturan kisah beberapa penyintas dan mantan pelaku terorisme. Perjalanan hidup sejumlah penyintas menginspirasi para peserta kegiatan. Seorang siswi perwakilan dari Kelas XII IPA 1 mengaku tergugah semangatnya untuk menuntut ilmu sebaik-baiknya. Nikmat kesehatan dari Tuhan serta dukungan penuh dari orang tua, katanya, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar pelajar tumbuh dewasa sebagai bangsa yang berguna.
Baca juga Pemaafan demi Harmoni
“Saya mendapatkan wawasan dan pelajaran yang baru yang tidak saya dapatkan di sekolah atau pun di tempat lain. Selanjutnya pembelajaran yang saya dapatkan adalah saya dapat mengetahui bagaimana cara seseorang memaafkan suatu kesalahan yang besar dan bisa ikhlas menerima keadaan yang ada,” katanya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Kae Woha, Sri Ramdaningsih, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Ia mengharapkan gerakan penguatan karakter pelajar yang dijalankan AIDA dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut dapat langgeng diestafetkan ke seluruh Indonesia. “Saya harapkan semoga kegiatan ini banyak diselenggarakan ke depannya, dan memberikan efek atau dampak positif yang sangat bagus untuk kemajuan sekolah kami, terutama untuk generasi muda,” ucapnya.
Baca juga Sekolah Tangguh Sekolah Damai
Pungkasan, Rivaldi mendorong para siswa SMA Kae Woha menjadi yang terdepan dalam menggelorakan perdamaian. “Saya minta kepada adik-adik untuk menjadi penggerak, pelopor perdamaian bagi teman-teman di luar sana. Kasih tahu apa itu damai, jangan gampang terprovokasi, agar negara kita ini selalu dalam keadaan damai, aman sentosa,” kata dia. [VLD]