Aliansi Indonesia Damai- Bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, AIDA menggelar pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” pada Sabtu (15/07/2023). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Samarinda yang diselenggarakan sebelumnya. Sekira 60-an orang dari unsur pengurus MUI, kiai, tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan Islam hadir sebagai peserta aktif pengajian.
Pengajian dimaksudkan untuk menguatkan kesadaran para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda akan pentingnya merawat perdamaian melalui pembelajaran dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme.

Suasana seremoni pembukaan pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselengarakan oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Sabtu (15/07/2023) di Tenggarong Kalimantan Timur. Pengajian ini dihadiri oleh anggota MUI, kiai, tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan Islam seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kutai Kartanegara, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan GP Ansor Kutai Kartanegara.


Dr. Iskandar Z. selaku Sekretaris Umum MUI Kutai Kartanegara (kiri) menyampaikan sambutan pada pembukaan pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselengarakan oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Sabtu (15/07/2023) di Tenggarong Kalimantan Timur. Iskandar menyampaikan bahwa sejarah merupakan masa lalu yang sangat penting sebagai bekal dan titik poin untuk masa depan. "Kegiatan hari ini merupakan inisiasi yang sangat arif, bijak, dan manusiawi, yakni bagaimana kita belajar dari pelaku, juga korbannya," kata Iskandar kepada peserta pengajian.


Muhammad L. Maghfurrodhi (kiri), Program Manager AIDA, menyampaikan pengantar pada Pengajian Perdamaian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselengarakan oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Sabtu (15/07/2023) di Tenggarong Kalimantan Timur. "Kami datang jauh-jauh dari Jakarta ke Kota Tenggarong ini, untuk ayo kita bergerak menjaga, melestarikan perdamaian di negara yang kita cintai ini," kata Maghfur dalam pengantarnya.


Roji’in (Wakil Ketua MUI Kutai Kartanegara) menjadi narasumber pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang digelar AIDA di Aula Kantor MUI Kutai Kartanegara Kalimantan Timur pada Sabtu (15/07/2023). Roji’in merupakan alumni Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Samarinda yang dilaksanakan AIDA beberapa waktu sebelumnya. Roji’in berpesan kepada para peserta, khususnya pegiat media sosial agar waspada membentengi generasi penerus dari pengaruh paham kekerasan di dunia maya. Katanya mengingatkan, "Sistem algoritma media sosial mengikuti apa yang ditonton, apabila seseorang biasa menonton video yang menghujat pemerintah, maka yang akan muncul di gawai orang tersebut adalah konten-konten serupa."


Salah seorang peserta menyampaikan pandangannya dalam pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselengarakan oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Sabtu (15/07/2023) di Tenggarong Kalimantan Timur. Ia menyampaikan tentang pentingnya peran tokoh masyarakat seperti RT/RW dalam mendeteksi dan mengawasi warga yang berpaham radikal, terutama warga yang baru datang ke lingkungan.
