Home Berita Tindakan Biadab Telan Korban
Berita - 05/06/2017

Tindakan Biadab Telan Korban

Tasdik Saputra, 42, satpam Bank Mandiri, tiba-tiba dikagetkan suara ledakan ketika melintas di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5) malam. Ia yang berada di dekat ledakan itu segera menghentikan sepeda motornya dan bergegas menolong salah seorang korban.

“Saya narik dia. Masih hidup, tapi fisiknya sudah penuh darah gitu, Pak,” kata Tasdik kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang membesuknya di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur, kemarin (Kamis, 25/5).

Tidak disangka, bom kedua meledak dan kali ini mengenai Tasdik. Tangannya pun terluka. Tasdik menceritakan bagaimana ia akhirnya pun dibawa ke rumah sakit. Dengan tangan terluka, ia tidak mampu mengendarai sepeda motor miliknya.

“Saya masih bisa jalan nyari motor saya, tapi mau starter enggak bisa karena tangan luka, saya minta tukang ojek antar ke sini, sama dibantu polisi di pospol,” jelas warga Cijantung tersebut.

Susi Afitriani, 21, korban lainnya juga tengah dirawat di RS Budhi Asih. Ia harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang akibat terkena ledakan bom.

Pihak rumah sakit mengatakan Susi sempat kesulitan menghubungi keluarganya. Orangtua Susi tergolong miskin dan tidak memiliki perangkat telepon. Akhirnya, dengan bantuan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), keluarga Susi di Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bisa dihubungi.

“Dia mahasiswa mau naik angkot, jadi korban. Ini saya bilang tindakan yang biadab apalagi sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadan,” cetus Djarot.

Kesedihan tampak pada keluarga dan kerabat Susi, ketika Media Indonesia menyambangi kediaman mereka. Ibu Susi, Karimah, tidak berada di rumah, karena sudah berangkat ke Jakarta menengok anak semata wayangnya itu.

“Begitu mendapat kabar anaknya terkena musibah, ibunya langsung ke Jakarta. Kabarnya luka di punggung dan tangannya,” tutur Paman Susi, Kasirun.

Menurut pihak keluarga, sambil menjalani pendidikan di Universitas Azzahra, Jakarta, Susi juga menyambi menjadi pengasuh bayi. Mereka berharap Susi cepat sembuh.

Tingkatkan kewaspadaan

Enam belas orang menjadi korban bom bunuh diri di kawasan Terminal Kampung Melayu. Lima di antaranya meninggal, terdiri dari tiga anggota polisi dan dua sipil yang juga diduga pelaku.

Ketiga anggota polisi yang gugur meliputi Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, Briptu Anumerta Ridho Setiawan, serta Briptu Anumerta Taufan Tsunami. Para anggota Unit Sabhara Polda Metro Jaya tersebut mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat.

Briptu Taufan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, kemarin. Adapun jenazah Briptu Imam dan Briptu Ridho diberangkatkan untuk dimakamkan di kampung halaman mereka, yakni di Klaten dan Lampung.

Pihak keamanan dan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan, terutama di tempat publik seperti bandara dan terminal. Polisi juga menggeledah kediaman terduga pelaku, INS dan AS. Rumah keluarga AS di Cipongkor, Jawa Barat, pun tidak luput dari penggeledahan.

Polisi mencatat ledakan bom pertama terjadi pukul 21.00 WIB di depan toilet umum. Disusul ledakan kedua pada 21.05 di dekat Halte Trans-Jakarta Kampung Melayu yang jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi ledakan pertama. (Mtvn/Tim/P-1) (AM)

 

 

Sumber: Media Indonesia edisi 26 Mei 2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *