1 day ago

Pesan Damai dari Samarinda

Aliansi Indonesia Damai- Bekerja sama dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Syaichona Cholil Pertiwi, Samarinda Kalimantan Timur, AIDA menggelar pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” pada Ahad (16/07/2023). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Samarinda yang diselenggarakan sebelumnya. Sekira 70-an orang dari unsur pengurus DKM, jemaah masjid Syaichona Cholil, dan warga sekitar hadir sebagai peserta aktif pengajian.

Pengajian dimaksudkan untuk menguatkan kesadaran para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga akan pentingnya merawat perdamaian melalui pembelajaran dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme.

H. Sudarno (paling kiri), Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Syaichona Cholil Pertiwi memberikan sambutan dalam pembukaan pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” pada Ahad (16/07/2023) di Samarinda, Kalimantan Timur. "Saya berharap agar ketika menonton film, tidak ada bapak ibu yang ngantuk ya, agar bisa mengetahui dan memahami isi dari film tersebut," kata Sudarno yang disambut tawa hadirin. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama demi kelancaran kegiatan ini. "Mudah-mudahan semua diniatkan untuk tholabul ‘ilmi (menuntut ilmu)," pesan Sudarno.
Muhammad L. Maghfurrodhi (kiri), Program Manager AIDA, menyampaikan sambutan pengantar pada Pengajian Perdamaian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselengarakan oleh AIDA bekerja sama dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Syaichona Cholil Pertiwi , pada Ahad (16/07/2023), di Samarinda Kalimantan Timur.
M. Miftahul Huda, M.S (kanan),  Kaum/Imam Besar Masjid Syaichona Cholil Pertiwi (SCP) Samarinda menjadi narasumber pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang digelar AIDA di Masjid SCP, Samarinda, Kalimantan Timur pada Ahad (16/07/2023). Miftahul Huda merupakan alumni Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Samarinda  yang dilaksanakan AIDA beberapa waktu sebelumnya. Ia mengajak jemaahnya untuk mengawasi anak-anak mereka, baik di sekolah maupun di kampus lantaran sekarang anak-anak sangat mudah terpengaruh paham terorisme. "Bisa jadi di antara para peserta atau anak-anaknya sudah terpapar paham kekerasan atau terorisme," ujarnya.
Ali Zubaid, Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Sambutan, Kota Samarinda menyampaikan tanggapan dalam pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselengarakan oleh AIDA bekerja sama dengan DKM Masjid Syaichona Cholil Pertiwi (DKM SCP) pada Ahad (16/07/2023) di Samarinda Kalimantan Timur. Menurut Ali, program seperti yang dilaksanakan AIDA harusnya juga dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenag dan Dinas Pendidikan Daerah.
Salah seorang peserta (memperkenalkan namanya sebagai Ibu Kartono), menyampaikan pertanyaan dalam pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselengarakan oleh AIDA bekerja sama dengan DKM Masjid Syaichona Cholil Pertiwi (SCP) pada Ahad (16/07/2023) di Samarinda Kalimantan Timur. Ia bertanya kepada narasumber, "Bagaimana mencegah anak-anak dari pengaruh paham ekstrem dan lingkungan yang mengajak pada kekerasan?" Dijawab oleh narasumber bahwa orang tua dan lingkungan sekitar harus selalu mendampingi dan mengawasi anak-anak mereka dari narasi-narasi daring dan lingkungan yang tidak baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *