Home Berita Inspirasi Damai dari Tim Perdamaian
Berita - 31/05/2016

Inspirasi Damai dari Tim Perdamaian

“Sekarang saya akan menolak jika ada yang mengajak untuk bergabung dalam kelompok prokekerasan dan melakukan aksi kekerasan karena aksi tersebut hanya akan menghancurkan negeri ini dan tidak sesuai dengan ajaran agama”

Ungkapan tersebut disampaikan salah satu siswa setelah mendengarkan kisah Tim Perdamaian AIDA, yang terdiri dari korban bom terorisme dan mantan pelaku aksi kekerasan, dalam kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMKN 2 Klaten, Jawa Tengah, Rabu 18 Mei 2016.

Ia mengaku dari kegiatan tersebut banyak mendapatkan pembelajaran positif diantaranya mengenai bahaya aksi kekerasan, makna pemaafan dan pentingnya perdamaian dalam kehidupan. Bahkan pandangan dia terhadap nonmuslim pun berubah setelah mengikuti kegiatan ini.

“Dulu saya menganggap orang nonmuslim pantas mati. Tapi sekarang sudah berubah karena memahami kitab suci secara kontekstual. Kisah tim perdamaian juga telah mengubah pandangan saya,” ujarnya.

Ia kagum terhadap korban bom terorisme yang telah memaafkan mantan pelaku yang telah mengakibatkan dirinya cacat fisik permanen.

Salah satu siswa di SMAN 1 Karanganom juga mengaku mendapatkan hal serupa. Menurut dia setelah mengikuti dialog interaktif dirinya lebih terbuka terhadap perbedaan atau keberagamaan bangsa dan akan bersikap toleran terhadap sesama.

“Sekarang saya lebih mengerti akan pentingnya perdamaian dan toleransi. Kita jadi respek terhadap Indonesia yang penuh dengan kemajemukan,” ucap dia.

Pernyataan dua siswa di atas merupakan potret pembelajaran yang didapatkan oleh peserta dialog interaktif yang digelar di sekolah masing-masing. Kegiatan tersebut digelar di lima sekolah, yaitu SMAN 1 Klaten, SMAN 1 Karanganom, SMAN 1 Ceper, SMAN 1 Wonosari, dan SMKN 2 Klaten pada tanggal 16-20 Mei 2016. Kegiatan menghadirkan narasumber Tim Perdamaian yaitu korban bom terorisme Iswanto Kasman (korban Bom Kedutaan Besar Australia Jakarta, 9 September 2004), Suyanto (korban Bom Bali 1, 12 Oktober 2002), dan mantan pelaku aksi kekerasan Ali Fauzi. [AS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *