Dirjen Pemasyarakatan: Program Ini Menarik Forum Internasional
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak, mengaku terkesan dengan program Membangun Perdamaian di Lapas yang digagas oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA).
Menurut dia, program AIDA yang hendak menyampaikan suara korban terorisme kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) tindak pidana terorisme menarik forum internasional.
“Kemarin saya pertemuan di Bangkok bercerita tentang kegiatan ini, dan respons mereka sangat bagus sekali. Ke depan, saya harap kegiatan ini bisa melibatkan lebih banyak lagi petugas Lapas,” ujarnya saat memberikan pengarahan kepada peserta Pelatihan Penguatan Perspektif Korban Terorisme Bagi Petugas Pemasyarakatan area DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, di Bandung, Selasa (02/08).
Dalam kesempatan tersebut, Dusak menghaturkan terima kasih kepada AIDA karena telah ‘memperhatikan’ lembaga yang dipimpinnya. Ia berharap, para petugas Lapas dapat menerapkan ilmu dari pelatihan ini saat membina WBP.
“Ini adalah salah satu metode untuk bagaimana mencegah radikalisasi dalam Lapas. Bagaimana lingkungannya menjadi antiradikal. Karena perilaku orang banyak dipengaruhi oleh lingkungannya,” katanya.
Menurut hemat Dusak, pelatihan yang berlangsung dua hari tersebut memang terlalu singkat dari sisi kuantitas waktu. Namun yang terpenting, ke depan para peserta memiliki visi-misi dalam pembinaan WBP. “Bagaimana petugas mempunyai energi yang baik. Energi ini bisa kita tebarkan untuk lingkungan kita,” ucapnya.
AIDA bekerja sama dengan Ditjen Pas Kemenkumham melaksanakan program Membangun Perdamaian di Lapas. Program ini memiliki dua kegiatan turunan, yaitu Pelatihan Penguatan Perspektif Korban bagi Petugas Pemasyarakatan dan Dialog WBP Terorisme dengan korban. [SWD]