Home Berita Pesan Perdamaian dari Ambon Manise
Berita - 02/09/2016

Pesan Perdamaian dari Ambon Manise

Pada 22 s.d. 26 Agustus 2016, Aliansi Indonesia Damai (AIDA) melakukan safari kampanye perdamaian di lima sekolah di kota Ambon, Maluku. Selama lima hari berturut-turut AIDA menyelenggarakan kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di MAN 1 Kota Ambon, MAN 2 Kota Ambon, MA Al Fatah Kota Ambon, SMAN 3 Kota Ambon, dan SMAN 13 Kota Ambon. Di tiap sekolah, 50 siswa menjadi peserta Dialog Interaktif.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Tim Perdamaian AIDA yang terdiri dari penyintas dan mantan pelaku aksi terorisme. Dari unsur penyintas, hadir Mahanani Prihrahayu (korban Bom JW Marriott 2003) dan Albert Christiono (korban Bom Kuningan 2004), sementara dari unsur mantan pelaku adalah Iswanto. Dalam Dialog Interaktif, Tim Perdamaian menekankan pentingnya perdamaian dalam kehidupan kepada para siswa.

Direktur AIDA, Hasibullah Satrawi, menjelaskan tujuan pelaksanaan Dialog Interaktif dan makna generasi tangguh. “Generasi tangguh bukan yang secara fisik kuat dan kekar, tapi seseorang yang memiliki semangat tidak mudah menyerah, mau memperbaiki kesalahan, dan tidak membalas ketidakadilan dengan ketidakadilan,” ujarnya.

Perwakilan sekolah/madrasah yang menjadi tempat pelaksanaan Dialog Interaktif mengapresiasi inisiatif AIDA membangun perdamaian dari sekolah. “Generasi muda adalah duta-duta perdamaian, di mana pun berada harus memberikan suasana aman, nyaman, dan damai. Anak-anak harus mampu mentransformasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan keseharian. Salah satu karya agung manusia adalah menciptakan perdamaian. Dengan kehadiran AIDA akan memberikan pemahaman nilai dan semangat perdamaian,” ujar salah satu kepala madrasah di Ambon.

Dialog Interaktif di kota berjuluk Ambon Manise ini berlangsung unik dan menarik. Di dua sekolah, para siswa dari beragam keyakinan berbeda membaur dan mengikuti kegiatan dengan baik. Bahkan, salah satu dari dua sekolah negeri tersebut mendapatkan predikat sebagai sekolah percontohan rekonsiliasi. [TS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *