Aliansi Indonesia Damai Kecam Aksi Teror ke Rumah Ibadah
JAKARTA – Aliansi Indonesi Damai (Aida) mengecam atas aksi para terorisme yang menyasar ke tempat-tempat ibadah di berbagai daerah. Seperti yang terjadi di Gereja Oikumene Samarinda, Wihara Budi Dharma Singkawang dan Gereja Paroki Gembala Baik Batu.
“Aksi dan ancaman terorisme yang menyasar tempat-tempat ibadah di beberapa daerah akhir-akhir ini telah mengusik kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kami mengutuk aksi teror di Samarinda yang telah menimbulkan jatuhnya korban, terlebih lagi dari kalangan anak-anak yang masih di bawah umur,” kata Direktur Aida, Hasibullah Satrawi kepada wartawan, Kamis (17/11/2016).
Oleh karena itu, Hasibullah mendesak pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap para korban, saksi dan memberikan hukuman yang berat bagi para pelaku teror. Terlebih lagi, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan UU Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban diatur terkait rehabilitasi serta kompensasi bagi korban.
“Kami menuntut pemerintah untuk memenuhi hak-hak korban,” tegasnya.
Selanjutnya, Para petugas polisi diminta untuk segera mengusut tuntas aksi teror di Gereja Oikumene Samarinda.
“Kami mendorong aparat kepolisian bekerja secara optimal untuk mengusut tuntas kejahatan terorisme di Samarinda dan menjerat para pelakunya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” ucapnya.
Atas peristiwa itu, Aida juga meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi atas adanya aksi peledekan bom di gereja tersebut yang menyebabkan korban jiwa itu.
“Kami meminta semua pihak untuk tidak terprovokasi dengan aksi-aksi kekerasan yang ada,” tutupnya. (Ahmad Fardiansyah/sym/abp) [SWD]
Artikel ini pernah dimuat di Okezone News, Kamis, 17 November 2016.