Home Berita Duka Mendalam bagi Korban Teror Samarinda
Berita - 14/11/2016

Duka Mendalam bagi Korban Teror Samarinda

Seperti biasanya pagi menjelang siang itu IO (2), TH (3), AKS (2) dan AATS (4) bermain di halaman rumah ibadah sembari menunggu orang tua mereka melakukan persembahyangan. Tak disangka masa bermain mereka kemarin diganggu oleh aksi teror tak berperikemanusiaan.

Setelah terjadi ledakan keempatnya langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Keempat balita dilaporkan mengalami luka bakar serius di sekujur badan.

Berita mengejutkan datang keesokan harinya. Korban IO dinyatakan meninggal dunia di RSUD AW Sjahranie Samarinda pada Senin (14/11) dini hari akibat luka bakar 75 persen serta mengalami infeksi saluran pernapasan. Balita berjenis kelamin perempuan itu sempat bertahan selama 18 jam. Pihak RS AW Sjahranie telah mengupayakan penanganan secara maksimal namun nyawa balita mungil itu tidak tertolong.

Korban atas nama TH saat ini masih dalam perawatan intensif di ICU RS Abdoel Moeis Samarinda karena mengalami luka bakar hingga 60 persen. Dua balita lainnya, AKS dan AATS dirawat di rumah sakit yang sama dan kondisinya lebih baik.

Direktur RSUD AW Syahranie, dr Rachim Dinata, mengatakan para korban mengalami luka bakar yang cukup parah. “Selain itu paru-paru mereka juga mengalami gangguan karena menghirup asap maupun zat saat terjadi ledakan,” ujarnya, Senin (14/11).

Pihaknya telah membentuk tim untuk menangani korban dengan mengerahkan sumber daya optimal, di antaranya dokter spesialis bedah plastik, dokter umum, anastesi, ahli anak dan perawatan intensif.

Terkait pembiayaan pengobatan medis korban, pemerintah telah membuat jaminan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, selaku representasi pemerintah mengatakan hal itu saat mengunjungi korban di RSUD AW Syahranie. “Semua biaya ditanggung pemerintah, dan rumah sakit akan tangani ini full team,” kata Menteri.

Selain korban jiwa, sejumlah kendaraan yang diparkir di rumah ibadah tersebut juga mengalami kerusakan.

Insiden Bom Samarinda seketika menjadi perhatian nasional saat serangan teror itu terjadi tak lama setelah stabilitas nasional diguncang dengan adanya kasus ketegangan keagamaan baru-baru ini di ibu kota Jakarta.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memerintah Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Tito Karnavian, untuk menginvestigasi serangan teror dan menyeret pelaku ke pengadilan.

“Saya telah membuat intruksi kepada Kapolri untuk menegakkan hukum secara tegas dan menginvestigasi pelakunya secara menyeluruh,” kata Presiden, Minggu (13/11).

Peristiwa ini semakin menyadarkan masyarakat betapa terorisme terus mengancam keselamatan manusia, siapa pun, di mana pun dan kapan pun. Tak satupun yang bisa menyangka bahwa 4 balita tidak berdosa yang tengah asyik bermain dengan teman sebayanya tiba-tiba harus menanggung kesakitan yang begitu mengerikan hingga kehilangan nyawa. (Jakarta Post/Tribun)[SWD]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *