Home Suara Korban Surat Kangen Untuk Mama
Suara Korban - 25/11/2016

Surat Kangen Untuk Mama

Assalamualaiakum, Bidadari Cantik 

Selamat ulang tahun yang ke-35 tahun, malaikat tanpa sayapku, Mama!

Bahagia di sana ya, Ma! Yang tenang di sana, jadi ahli surga ya, Ma! Doaianaku supaya aku bisa jadi anak Mama yang bisa ngebanggain orang yang sayang sama aku!

Ma, aku kangen deh sama Mama. Mama nggak kangen apa sama aku? Udah9 tahun Mama pergi meninggalkan aku. Mama perginya cepat banget ya, Ma. Padahal aku baru 5 tahun sama Mama, dan pas banget di umur aku yang ke-5 Mama dipanggil sama Allah, buat jadi bidadari surga-Nya.

Teman aku suka nanya, Ma, “Loe nggak pernah foto sama mama loe, Sal? Coba donggue mau lihat loe foto sama mama loe, pasti mirip yaLoe koktegar banget sih, Sal?” Di saat semua pertanyaan itu keluar, aku cuma bisa diam seribu bahasa dan mencoba menjawab dalam hati, “Jangankan untuk mengenal arti kata berfoto, untuk mengabadikan suatu momen, mengenal kesedihan saat itu pun, aku belum bisa merasakannya.”

Di saat semua orang berkumpul untuk mengantarkan Mama ke tempat peristirahatan terakhir pun aku bingung mengapa keluargaku menangis tanpa henti, dan orang-orang menggendongku. Seandainya Mama masih ada sekarang, pasti aku sudah foto terus sama Mama. Kayak teman aku yang sering nge-post foto bareng mamanya. Jujur, aku cemburu melihatnya. Aku suka iri melihat teman seumuran aku jalan sama mamanya, berbagi cerita sama mamanya. Aku nggak pernah mau ngeluh atau ngiri sama mereka, tapi nggak tahu kenapa susah rasanya ngebuang cemburu dan iri ini. Suka heran, kenapa aku nggakseberuntung mereka.

Liburan kali ini aku nggak pergi ke tempat yang penuh keramaian tapi cuma tempat berkumpulnya batu nisan yang terselip nama orang yang sangat aku sayangi. Cuma di tempat ini, aku merasa nyaman bisa duduk di sebelah Mama. Bisa ceritain cerita aku ke Mama walau Mama nggak ngebalas cerita aku.

Aku kangen Mamaaaa, I love you, Maaaa….

Depok, 26 Juni 2016

Sarah Darien Salsabila

 

Sarah Darien Salsabila adalah putri pasangan Iwan Setiawan dan (almarhumah) Chalyla Seroja Daulay. Iwan dan Chalyla adalah korban ledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta pada 9 September 2004. Saat tragedi Bom Kuningan terjadi, Salsa berusia dua tahun. Kini Salsa sudah beranjak remaja dan duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah pertama. Ia menulis curahan hatinya pada hari ulang tahun ke-35 sang ibu, almarhumah Chalyla, yang jatuh pada 26 Juni 2016. Gaya dan bahasa dalam tulisan ini otentik dari Salsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *