Home Berita Cerita Korban “Dua Kali” Bom JW Marriott
Berita - 21/07/2017

Cerita Korban “Dua Kali” Bom JW Marriott

Hari Jumat tanggal 17 Juli delapan tahun lalu untuk kedua kalinya serangan teror terjadi di Hotel JW Marriott Jakarta. Dua aksi bom bunuh diri menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).

Salah satu yang menjadi korban kejahatan luar biasa tersebut adalah Bambang Triyanto, petugas satuan pengamanan Hotel JW Marriott. Dia tengah bertugas di lantai dua saat pelaku meledakkan diri di lobi hotel. Dari ledakan bom dia mengalami nyeri di dada dan kepala sebelum akhirnya pingsan.

Bambang mengalami trauma mendalam akibat aksi teror Jumat pagi itu. Pasalnya, enam tahun sebelumnya, 5 Agustus 2003, dia juga terluka akibat serangan teror bom. Saat terjadi teror Bom JW Marriott 2003, dia mengalami luka bakar serius hingga membuat badannya melepuh dan menyisakan bekas luka yang sangat terlihat. Dia harus menjalani perawatan selama sekitar satu tahun di Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk menyembuhkan luka.

Ia tak habis pikir dua kali dalam hidupnya, di tempat yang sama, tempat dirinya bekerja mencari rizki, dia mengalami penderitaan luar biasa akibat terorisme. “Saya bekerja seperti biasa, dan tidak pernah berpikir mengalami hal ini untuk kali kedua,” ujarnya.

Setelah dua kali menjadi korban bom di Hotel JW Marriott memang sempat terlintas di pikiran Bambang untuk berpindah dari tempatnya bekerja. Pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya kepada Bambang apakah akan tetap bekerja di hotel tersebut atau berhenti saja. Akan tetapi, dia justru menunjukkan dedikasi dan hingga kini masih bekerja di Hotel JW Marriott Jakarta.

Hari ini setelah delapan tahun berlalu meskipun tidak ada peringatan secara seremonial, memori duka dari tragedi teror itu terus terbayang dalam ingatan para korban. Selain orang-orang seperti Bambang yang terkena dampak langsung, di antara mereka juga ada yang kehilangan suami, istri, anak, atau saudara akibat tindak pidana itu.

Peristiwa Bom JW Marriott 2009 dikenal juga sebagai Bom Mega Kuningan. Dua hotel mewah di kawasan bisnis Mega Kuningan Jakarta Selatan, Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton diserang bom bunuh diri. Serangan terjadi dua hari sebelum kedatangan klub Liga Inggris Manchester United yang dijadwalkan melakukan pertandingan persahabatan melawan Indonesian All Stars. Para pemain dan official United sebelumnya akan menginap di Ritz-Carlton. Karena aksi teror tersebut klub top Eropa tersebut membatalkan lawatan ke Indonesia. (SWD)

Sumber: suara merdeka, kompas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *