Love Prophet Muhammad PBUH - Prophet of Peace
Home Tajuk Belajar dari Nabi, Memupuk Semangat Perdamaian
Tajuk - 27/11/2018

Belajar dari Nabi, Memupuk Semangat Perdamaian

ALIANSI INDONESIA DAMAI – Bulan ini umat muslim memeringati kelahiran Nabi Muhammad Saw. pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Menilik sejarah, di sebagian besar kehidupannya, Nabi Muhammad mengajarkan manusia untuk memupuk etika perdamaian dalam bermasyarakat dan berbangsa.

Salah satu yang signifikan dari ajaran Nabi Muhammad adalah  tuntunan agar umatnya membiasakan untuk saling sapa dengan ucapan assalāmu’alaikum yang bermakna kedamaian untukmu. Dalam sebuah riwayat hadis dijelaskan bahwa seorang muslim ialah yang menjamin keselamatan orang lain dari gangguan lisan atau tangannya. Ucapan salam oleh sebab itu sejatinya adalah sebentuk garansi dari seorang muslim terhadap orang lain yang disapanya bahwa yang bersangkutan selamat atau aman dari potensi keburukan dirinya.

Dari satu aspek salam itu saja semestinya setiap muslim memahami betapa ajaran yang didakwahkan Nabi menghendaki kehidupan umat yang santun dan damai.

Sayang seribu sayang, semangat membangun perdamaian yang dicontohkan Nabi tidak dipahami dengan baik oleh segelintir kelompok. Di Kabul, Afghanistan, terjadi teror bom bunuh diri di tengah kerumunan warga yang memeringati Maulid Nabi, Selasa (20/11/2018). Berbagai sumber media menyebut sedikitnya 55 orang meninggal dunia dan 80 lainnya luka-luka.

Segala bentuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan apa pun, sangat bertentangan dengan ciri agama Islam, di mana dengan tegas disebutkan dalam Alquran bahwa Nabi Muhammad Saw. yang diamanatkan untuk menyebarkan Islam, sebagai Rahmatan lil ‘Alamin, rahmat bagi semesta alam.

Dalam konteks keindonesiaan, pekerjaan rumah yang berat kini menanti generasi bangsa, yaitu bagaimana meneruskan misi agung Nabi Muhammad Saw. untuk membangun perdamaian. Betapa indahnya hidup ini jika diisi dengan kehidupan yang damai.