02/03/2023

Perdamaian Mahal Harganya

Aliansi Indonesia Damai- Tiga pekan lalu AIDA menyelenggarakan safari kampanye perdamaian di lima sekolah di Bima, Nusa Tenggara Barat. Di setiap sekolah diselenggarakan Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh yang diikuti kurang lebih 80 siswa. Melalui kegiatan tersebut AIDA mengajak para pelajar untuk menguatkan karakter agar tangguh menghadapi pelbagai tantangan. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SMAN 1 Monta.

Kepala SMAN 1 Monta, M. Fadil, dalam sambutannya menyampaikan bahwa para siswa yang mengikuti Diskusi Interaktif sangat beruntung. Sebab, yang disampaikan dalam kegiatan adalah pembelajaran berharga tentang ketangguhan dari sosok inspiratif. Di antaranya adalah kisah penyintas aksi terorisme yang bangkit dari keterpurukan, serta kisah mantan pelaku terorisme yang bertobat dari jalan kekerasan.

Baca juga Kepala SMKN 1 Bima: Tangguh Itu Tidak Gampangan

“Ini merupakan kesempatan langka bagi kita SMAN 1 Monta dengan kehadiran tim AIDA yang membawa perdamaian. Atau, minimal Bapak Ibu AIDA ini memberikan petunjuk bagaimana cara hidup berdamai, hidup yang sesuai dengan keselarasan dan keseimbangan di antara komunitas umat manusia,” ujarnya, Rabu (15/2/2023).

Keragaman manusia di berbagai aspek, lanjutnya, merupakan keniscayaan dan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, yang tidak mungkin ditolak oleh siapa pun. Dari fakta keberagaman tersebut, manusia sebagai makhluk sosial dituntut untuk memakmurkan bumi serta menciptakan kehidupan yang damai. Situasi tanpa kedamaian, menurutnya, menimpakan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Salah satu gambarannya adalah seperti yang terjadi di Ukraina belakangan ini.

Baca juga Inspirasi Penyintas bagi Remaja Bima

“Kita hidup di atas dunia ini, anak-anak, harus penuh kedamaian. Jadi, perdamaian ini menjadi harga yang mahal,” kata dia.

Fadil mendorong para anak didiknya untuk terus mengembangkan diri dengan menimba pengetahuan sebanyak-banyaknya. Ia berpandangan, ilmu pengetahuan banyak sumbernya dan bisa didapatkan baik melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar.

“Segala permasalahan bisa diselesaikan dengan jalan perdamaian, dengan mengedepankan dialog. Jangan ikut di jalan-jalan kekerasan ya, memukuli teman misalnya. Ujung-ujungnya, yang rugi dan menyesal ya diri sendiri,” ucapnya. [MLM-AKH]

Baca juga Menyemai Damai di SMAN 2 Bima

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *