22/03/2025

Seluruh Ideologi Dapat Melahirkan Terorisme

Sejak dasawarsa 1990-an, gelombang terorisme yang paling dominan memang terkait dengan agama, seperti Al-Qaeda dan ISIS di Timur Tengah, kelompok Kristen Protestan Army of God yang menyerang klinik-klinik aborsi di Amerika Serikat, dan Aum Shinrikyo di Jepang.

Namun belakangan muncul gelombang terorisme yang tak kalah mengerikan dilakukan oleh kelompok kanan ekstrem seperti Neo-Nazi. Serangan teror oleh kelompok kanan telah meningkat 320 persen, salah satunya adalah penembakan di New Zealand pada tahun 2019.

Baca juga Mencermati Pemantik Terorisme

“Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua ideologi dapat melahirkan gerakan terorisme, baik dari kelompok kiri, kanan, maupun agama,” ujar Solahudin, ahli jaringan terorisme, saat berbicara di hadapan 37 orang peserta Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar AIDA di Mataram NTB beberapa waktu silam.

Menurut penulis buku dari NII ke JI: Salafi Jihadisme di Indonesia itu, gelombang terorisme pertama dimulai dengan menyerang negara karena dianggap merepresi kebebasan manusia. Gelombang kedua adalah antikolonialisme, di mana teror dilakukan untuk melawan kolonialisasi dan mengakibatkan kerugian ekonomi bagi negara kolonialis.

“Contohnya yang pernah terkenal adalah Kelompok NFL di Al-Jazair. Mereka menyasar komunitas Prancis dan perusahaan-perusahaan Prancis. Pemerintah Prancis memberikan respons keras dengan menangkap dan membunuh pimpinan kelompok tersebut. Setelah itu, Prancis memutuskan untuk memerdekakan Al-Jazair karena menjajahnya dianggap tidak menguntungkan,” kata Solahudin panjang lebar.  

Baca juga Peran Orang Tua Menjaga Perdamaian

Gelombang terorisme yang ketiga, dalam pengamatan Solahudin, adalah kelompok kiri baru. Konteksnya adalah era Perang Dingin di mana kelompok kiri baru melawan rezim otoriter yang didukung oleh kapitalisme liberal.

“Mereka melihat sosialisme dan komunisme sebagai alternatif terhadap kapitalisme. Kelompok seperti Red Army Faction dan Tentara Merah melakukan aksi teror terhadap negara-negara kapitalis,” ucapnya menerangkan.  

Baca juga Terorisme Bukan Konspirasi tapi Nyata Adanya

Sebagai informasi Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama merupakan rangkaian Program Dialog Perdamaian AIDA dengan kalangan tokoh agama di wilayah Mataram dan sekitarnya. Sebelumnya telah diselenggarakan Halaqah Alim Ulama: Menguatkan Ukhuwah Melalui Pendekatan Ibroh. (MSY)  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *