Semangat Kepahlawanan untuk Perdamaian
Oleh Laode Arham, Pegiatan Perdamian
10 November 2025 yang lalu merupakan hari Pahlawan. Pemerintah merilis 10 Pahlawan Nasional seperti ulama besar Syaikhona Muhammad Kholil dari Madura; Mantan Presiden K.H Abdurrahman Wahid; Mantan Presiden Soeharto; Rahma El Yunusiah, tokoh pejuang dan pendidik dari Sumatera Barat; Sultan Muhammad Salahudin tokoh pejuang dari Bima NTB. Ada juga pejuang dari kawasan Maluku Utara bernama Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore ke-37; pejuang kemerdekaan dari Sumatera Utara, Tuan Rondahaim Saragih; pejuang kemerdekaan dari Jawa Tengah Sarwo Edhi Wibowo; tokoh bidang hukum dan politik dari Jawa Barat bernama Mochtar Kusumaatmadja; dan seorang pejuang aktivis Buruh dari Jawa Timur bernama Marsinah.
Para pahlawan merupakan teladan untuk kita dan generasi yang akan datang. Mereka memberikan contoh nyata tentang perjuangan dan pengorbanan bagi masyarakat, bangsa dan negara. Mereka layak diberikan kredit dan penghargaan oleh negara atas jasa-jasa mereka, yang sebenarnya mereka tidak bercita-cita untuk menjadi pahlawan. Mereka sejatinya merupakan pejuang perdamaian.
Pahlawan adalah inspirasi tentang perjuangan tanpa pamrih. Mereka menghabiskan waktunya untuk kebaikan umat dan bangsa. Syaikhona Kholil, atau Mbah Kholil (1835-1925) dari Bangkalan misalnya, menghabiskan waktunya dengan menimba ilmu di dalam dan luar negeri, mendirikan lembaga pendidikan pondok pesantren, mengasuh 500.000 santri, mencetak 3000 ulama dan mengayomi jutaan umat dari berbagai pelosok di tanah air. Demikian pula ulama perempuan asal Padang Rahma El Yunusiah (1900-1969). Dia mendirikan sekolah diniyah pertama (1923) untuk perempuan di Indonesia dan mendapat apresiasi dari Universitas Al Azhar Kairo.
Baca juga Pahlawan, Maafkanlah Kami
Kepahlawanan lahir dari hati yang bersih, tanpa pamrih dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur; dan aktivis buruh Marsinah misalnya. Gus Dur telah menjadi pejuang demokrasi, pembela kaum minoritas dan pejuang perdamaian di masyarakat sejak tahun 1970 an, hingga akhir hayat beliau. Sementara Marsinah rela mengorbankan nyawa demi nasib dan hak-hak kaum buruh dan pekerja di Indonesia. Keduanya mengajarkan bahwa perdamaian hanya bisa terjaga dalam kehidupan yang adil dan setara di antara umat manusia.
Keteladanan sebagai pahlawan juga telah ditunjukan oleh mantan Presiden Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo, Zainal Abidin Syah, Tuan Rondahaim Saragih, Sultan Muhammad Salahudin yang telah menyerahkan hidup mereka untuk perjuangan kemerdekaan sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan yang damai hingga sekarang. Mereka pernah berkonfrontasi langsung dengan penjajah, dan para pemberontak, baik secara fisik maupun lobi dan diplomasi, hingga kita bisa menikmati kemerdekaan.Mereka mengajarkan hakikat peperangan untuk perdamaian.
Baca juga Pahlawan Perdamaian
Kita mempunyai teladan lain seperti Mochtar Kusumaatmadja yang menjadi akademisi, diplomat, dan birokrat dengan berbagai keahlian bidang hukum dan politik. Di usia yang belum genap 30, ia telah menjadi perunding Indonesia dalam sidang-sidang hukum laut di PBB. Perjuangan perdamaian dapat dilakukan melalui lobi-lobi politik dan hukum.
Jiwa dan semangat kepahlawanan bisa lahir dari berbagai kisah perjuangan bersenjata, keagamaan, pendidikan, demokrasi, hak asasi manusia, kemasyarakatan, hukum dan politik. Para pahlawan bisa datang dari pelosok desa dan daerah terpencil, atau bersumber dari kisah anak petani dan buruh pabrik.
Sebagai manusia, para pahlawan juga tentu mempunyai kisah yang kontroversial dan penggalan cerita hidup yang tidak sempurna. Cerita tersebut merupakan pembelajaran penting bagi generasi kini untuk terus memperbaiki diri dan menata kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang lebih baik lagi.
Para pahlawan merupakan contoh untuk generasi saat ini, untuk memiliki jiwa yang agung, hati yang tulus, dan semangat pantang menyerah. Semangat untuk merawat Indonesia dan menjaga perdamaian bisa datang dari mana saja, yang dapat kita lakukan dengan berbagai peran di lingkungan kita masing-masing.











