Generasi Tangguh SMK Islamiyah Ciputat
Aliansi Indonesia Damai- Generasi muda yang tangguh harus dipersiapkan sejak dini guna menghadapi berbagai tantangan masa depan. Untuk mewujudkan hal itu, AIDA menggelar kampanye damai di SMK Islamiyah Ciputat, beberapa waktu lalu. Puluhan siswa hadir untuk mendengar kisah-kisah ketangguhan korban dan mantan pelaku terorisme.
Saat sesi interaktif, sebagian siswa menyampaikan pembelajaran dari spirit ketangguhan mantan pelaku dan korban terorisme. Dua pihak yang mulanya tak mungkin bertemu apalagi saling memaafkan, justru bersama-sama menebar nilai dan pesan perdamaian bagi generasi muda. “Kehidupan mereka sarat pembelajaran. Saling memaafkan sesama manusia dan ikhlas menerima kenyataan,” ujar salah orang siswa.
Baca juga Generasi Pembelajar SMK Al-Hidayah Ciputat
Kisah ketangguhan hidup korban menginspirasi para siswa. Tidak hanya kisah kebangkitan dari penderitaan, tetapi juga kebesaran jiwa para korban dalam memaafkan pelakunya. “Pembelajaran yang saya dapat dari para korban yaitu tidak boleh dendam, tidak membiarkan dendam menyerang. Apa pun ujian yang diberikan Allah kepada kita harus kita jalani dengan ikhlas, tidak menjadi seorang pendendam,” tutur seorang siswi.
Kisah ketangguhan hidup mantan pelaku juga memberi pelajaran bagi para siswa. Mereka yang awalnya memiliki niatan untuk membantu sesama umat Islam yang tengah terzalimi, justru terjerumus ke dalam kelompok ekstrem dan berada di lingkaran kekerasan yang tanpa ujung. Meski demikian, tidak sedikit para pelaku yang insaf dan menyadari perbuatannya telah melukai korban yang tak punya salah.
Baca juga Pesan Damai Siswa SMKN 7 Tangsel
“Dari kisah hidup mantan pelaku, saya belajar agar tidak melakukan kekerasan karena tidak dianjurkan oleh agama. Jangan sampai kita mengikuti aliran sesat, waspada dan jangan salah pilih teman. Mudah-mudah tidak ada lagi teroris atau pengeboman diri yang mengakibatkan timbulnya banyak korban,” kata seorang siswa.
Sejumlah siswa pun mengaku akan menjadikan pengalaman kegiatan itu sebagai bekal menghadapi masa depan. “Kita harus bisa menjadi generasi tangguh, menjadi lebih terbuka pemikiran untuk lebih memaafkan terhadap kesalahan sekecil apa pun,” ujar seorang siswa.
Baca juga Menginspirasikan Ketangguhan di SMAN 2 Surakarta
Sementara siswa yang lain menambahkan, “Lebih sabar dalam ujian yang diberkan Allah, tidak menjadi seorang yang berkepribadian pendendam. Ke depan saya ingin melakukan yang terbaik untuk mengeratkan hubungan antarsesama agar tidak ada perselisihan dan dapat hidup damai, saling menjaga dan saling menghormati,” ujar seorang siswi memungkasi. [AH]
Baca juga Empati Terhadap Korban Terorisme