Pemutaran Film Tangguh di Kampus UIC Menebar Virus Perdamaian
Home Berita Pemutaran Film ‘Tangguh’ di Kampus UIC: Menebar Virus Perdamaian
Berita - 07/01/2019

Pemutaran Film ‘Tangguh’ di Kampus UIC: Menebar Virus Perdamaian

Aliansi Indonesia Damai– Aktivis mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun (UIC) menyelenggarakan Diskusi dan Bedah Film ‘Tangguh’ di Aula Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UIC, Jakarta Timur, Selasa (18/12/2018). Film ‘Tangguh’ adalah karya dokumenter Aliansi Indonesia Damai (AIDA) yang mengisahkan tentang kehidupan korban dan mantan pelaku terorisme. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat menyebarkan semangat perdamaian sehingga lingkungan kampus dapat terbebas dari berbagai macam kekerasan.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pejabat UIC. Di antaranya, Rektor Prof. Dr. Musni Umar, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Dr. Muhammad Siddiq, M.Si, Wakil Dekan FISIP, Dedy Abidinsyah, MM,  Kaprodi Fakultas Agama Islam, Syarifah, S.Pd.I, M.Pd.I, dan Deputi Direktur AIDA, Laode Arham.

Salah seorang aktivis mahasiswa yang menjadi fasilitator kegiatan mengatakan bahwa Diskusi dan Bedah Film ‘Tangguh’ merupakan bagian dari upaya untuk menebar virus-virus perdamaian. Melalui kisah korban dan mantan pelaku terorisme semangat perdamaian diharapkan bisa menular kepada para mahasiswa. Korban adalah pihak yang terkena langsung dampak destruktif dari tindakan aksi pengeboman, sementara mantan pelaku terorisme merupakan pihak paling berpengalaman dalam aksi-aksi terorisme. “Kegiatan ini bagian dari upaya untuk menyuarakan perdamaian. Suara korban adalah suara perdamaian,” ujarnya.

Aktivis lainnya menambahkan bahwa setiap manusia pasti memiliki masa lalu yang kelam. Akan tetapi, seburuk apa pun masa lalu tidak semestinya mengalahkan semangat untuk bangkit. Kisah pertobatan mantan pelaku terorisme serta kesaksian para korban setelah terdampak aksi teror memberikan pelajaran berharga yang mesti dipetik para mahasiswa. “Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan, jangan membalas ketidakadilan dengan ketidakadilan,” katanya.

Sementara itu, Dekan FISIP UIC, Dr. Muhammad Siddiq, mengapresiasi langkah AIDA yang mengangkat kisah korban dan mantan pelaku terorisme ke dalam film. Dia menyayangkan adanya pihak-pihak yang mengaitkan terorisme dengan Islam. Menurutnya, Islam bukanlah agama teroris dan ajaran terorisme bertentangan dengan ajaran-ajaran luhur Islam. Dalam kesempatan itu dia meminta agar semua pihak tidak mengaitkan paham teror dengan agama Islam. “Stop stigmasisasi Islam itu teroris,” tegasnya.

Peranan generasi muda untuk merawat perdamaian dinilai sangat penting. Rektor UIC, Prof. Dr. Musni Umar, berharap setelah menonton film ‘Tangguh’ mahasiswa bisa semakin menumbuhkan rasa dan sikap cinta damai untuk bangsa, negara dan agama. Menurutnya, mahasiswa harus menunjukkan bahwa Islam bukanlah terorisme. Justru terorisme sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

“Umat Islam sudah terpuruk dari berbagai bidang. Kemudian diidentikkan lagi dengan terorisme, radikalisme, dan intoleransi. Cap semacam ini salah, kita harus tunjukkan kita tidak seperti itu. Umat Islam pada umumnya mencintai perdamaian. Mudah-mudahan melalui film ini kita semakin menumbuhkan sikap cinta perdamaian,” ungkapnya.

Film dokumenter ‘Tangguh’ diproduksi oleh AIDA pada awal 2018. Film ini mengulas tentang liku-liku kehidupan sebagian pelaku terorisme dan korbannya. Korban dan mantan pelaku yang telah bertobat dapat menjalin rekonsiliasi demi terciptanya perdamaian. (AH)