Diskusi & Bedah Film “Tangguh” di Aula Lt. 4 UMB, Kamis (25/4/2019)
Home Berita Aktivis Mahasiswa Bandung Ajak Masyarakat Rawat Perdamaian
Berita - 20/05/2019

Aktivis Mahasiswa Bandung Ajak Masyarakat Rawat Perdamaian

Aliansi Indonesia Damai- Dewasa ini upaya untuk mewujudkan perdamaian makin banyak mendapatkan tantangan. Salah satu bentuknya, situasi politik mutakhir terkait pemilihan umum 2019 telah menyebabkan polarisasi dan perbedaan yang tajam di kalangan masyarakat. Namun, tantangan tersebut tak menyurutkan semangat para aktivis mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) dalam mengajak kaum muda terpelajar untuk meningkatkan kesadaran merawat perdamaian.

Hal itu terlihat dalam kegiatan Diskusi & Bedah Film “Tangguh” di Aula Lt. 4 UMB, Kamis (25/4/2019). Kegiatan diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMB, bekerjasama dengan Aliansi Indonesia Damai (AIDA). Film “Tangguh” sendiri adalah karya dokumenter AIDA yang mengangkat perjuangan para korban dan mantan pelaku terorisme menghadapi tantangan kehidupan. Acara Diskusi & Bedah Film “Tangguh” di UMB bertujuan untuk menyemai semangat ketangguhan generasi muda dengan mengambil inspirasi dari rekonsiliasi antara korban dan mantan pelaku terorisme.

Puluhan mahasiswa memadati ruangan Aula Lt. 4 Kampus UMB Jl. Palasari Kota Bandung sore itu. Mereka antusias mengikuti kegiatan untuk mendapatkan wawasan baru tentang perdamaian. Seorang mahasiswa mengatakan sebelum acara berlangsung bahwa ia tertarik untuk menonton Film “Tangguh” lantaran penasaran seperti apa kehidupan korban dan mantan pelaku terorisme.

Selama pemutaran film berlangsung, para peserta fokus menyimak. Sesekali tampak ekspresi sedih dari raut wajah mereka saat adegan yang mengisahkan korban ditampilkan. Kisah perjuangan lima orang korban bom melawan sakit dan menghadapi tantangan pascatragedi, mengaduk-aduk emosi para mahasiswa peserta Diskusi & Bedah Film “Tangguh”. Mereka adalah korban dari serangan teror Bom Bali 2002, Bom Hotel JW Marriott Jakarta 2003, dan Bom Kuningan 2004. Rekonsiliasi para korban dengan empat orang yang pernah terlibat dengan gerakan terorisme semakin memperkaya wawasan mahasiswa.

Usai pemutaran film, dua orang mahasiswa alumni Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Mahasiswa yang diselenggarakan AIDA di Bandung pada awal April 2019, menjadi fasilitator diskusi tentang film.

Sebagian peserta menyampaikan kesan setelah menonton Film “Tangguh”. Seorang mahasiswa mengatakan bahwa film tersebut memberikan pelajaran berharga untuk meningkatkan kesadaran akan nasib serta hak-hak para korban aksi kekerasan terorisme. Menurutnya, kelapangan hati korban untuk memaafkan kesalahan mantan pelaku menyadarkan akan pentingnya rekonsiliasi sesama anak bangsa demi terjaganya perdamaian di Tanah Air.

“Film ini sangat inspiratif. Bagi saya pribadi, momen saat terjadi rekonsiliasi antara korban dan mantan pelaku kekerasan, menyadarkan saya arti penting menjaga perdamaian. Saya mengapresiasi hadirnya film tersebut,” ujarnya.

Sebanyak 49 aktivis mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas menghadiri Diskusi & Bedah Film “Tangguh” di Kampus UMB. Mereka mengaku berkomitmen untuk merawat perdamaian dan menghindari paham kekerasan di kalangan mahasiswa. [FS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *