Kekerasan Hanya Menumbuhkan Masalah Baru
Aliansi Indonesia Damai- Setiap tindak kekerasan hampir selalu menjatuhkan korban tak bersalah, seperti halnya terorisme. Tak hanya korban dari target yang disasar pelaku, terorisme justru lebih banyak membuat orang-orang tidak bersalah menderita. Mereka yang tak pernah menyangka harus menanggung kepedihan sepanjang hidup akibat aksi tak berperikemanusiaan.
Hal itulah yang memantik perasaan empati Aisha Fadhila, mahasiswi Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Ia mengungkapkannya dalam acara “Diskusi dan Buku La Tay’as: Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya” yang diselenggarakan secara daring oleh AIDA bekerjasama dengan Eksekutif Mahasiswa Unibraw, Selasa (21/07/2020). Buku karya Hasibullah Satrawi itu berisi tentang kisah perjuangan korban terorisme dan pertobatan mantan pelaku ekstremisme kekerasan.
Baca juga Semua Bisa Jadi Korban Terorisme
Menurut Aisha, dari kisah korban terorisme inilah nilai-nilai kemanusiaan dapat dibangkitkan. Akibat aksi terorisme, tak sedikit orang harus kehilangan anggota keluarganya, organ tubuhnya, baik hilang secara permanen maupun gagal berfungsi seperti sedia kala, kehilangan pekerjaan, dan dampak lainnya.
Tidak hanya mendapatkan pelajaran dari kisah hidup korban terorisme, Aishah juga mendapatkan wawasan dari pengalaman hidup mantan pelaku ekstremisme kekerasan. Kisah mantan pelaku dapat menjadi bekal bagi Aisyah dan teman-temannya untuk tidak terjerumus ke dalam kelompok terorisme. ”Kami mendapatkan pembelajaran tentang arti penyesalan. Bahwa kekerasan dan pertumpahan darah bukan jalan terbaik yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah,” ucapnya.
Baca juga Perbedaan Itu Unik
Menurut Aisha, buku La Tay’as memerkaya pemahamannya tentang gerakan terorisme di Indonesia. Pengalaman korban yang mampu bangkit dari keterpurukan juga menjadi inspirasi tersendiri bagi siapa saja yang membacanya. Korban bangkit demi hari esok yang lebih baik dengan harapan baru. Selain itu nilai-nilai keikhlasan korban dalam memaafkan dapat menjadi suri teladan bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Baca juga Mahasiswa Unesa Belajar Pemaafan Penyintas Bom
Dalam hemat Aisha, buku ini mengokohkan pendiriannya bahwa kekerasan dan pertumpahan darah bukanlah jalan yang layak ditempuh untuk menyelesaikan masalah, karena kerap menimbulkan masalah baru di masa yang akan datang.
“Sebagaimana firman Allah yang mengatakan bahwa, janganlah engkau berbuat kerusakan di muka bumi, maka bagi saya dan teman-teman, terorisme bukan jalan yang baik untuk ditempuh,” katanya tegas. [FL]