Aspirasi Damai
Mengasihi Diri bukan Mengasihani Diri (Bagian 1)
Aliansi Indonesia Damai- Banyak di antara kita yang menganggap bahwa mengasihi diri berarti mengajarkan diri menjadi pribadi yang manja. Anggapan tersebut keliru, justru mengasihi diri adalah bagian dari menyayangi diri kita. Penulis akan berbagi sedikit mengenai perbedaan mendasar antara memberikan rasa kasihan (self pity) pada diri dan menyayangi atau memberikan…
Read More »Menguatkan Anak Korban Terorisme
Aliansi Indonesia Damai – “Febri lebih mudah emosi dan tidak mau berangkat sekolah. Berkali-kali ia bertanya, siapa yang telah membunuh Ayah?” ujar Yuni Arsih dalam sebuah kegiatan bersama AIDA. Yuni Arsih merupakan istri mendiang Suryadi, salah satu korban meninggal dunia akibat aksi pengeboman di depan kantor Kedubes Australia di Kuningan, Jakarta…
Read More »Awalnya Canggung Berakhir Canda
Aliansi Indonesia Damai- Memertemukan penyintas dan mantan anggota kelompok ekstremisme kekerasan bukanlah hal mudah. Para penyintas terkadang masih membawa rasa marah atas apa yang menimpa dirinya atau keluarganya. Di kutub lain, mantan ekstremis yang masih dalam proses perubahan kerapkali masih berhadapan dengan stigma sosial. Tak pelak ada beban dalam dirinya…
Read More »Ibroh dari Dialog Korban dan Pelaku Terorisme
Aliansi Indonesia Damai- Sebagian orang mungkin memandang perjumpaan antara pelaku terorisme dan korbannya akan sulit terwujud. Secara logika, memang agak mustahil kedua belah pihak dapat bertemu, apalagi saling meminta dan memberikan maaf. Namun, pengalaman AIDA mendampingi kedua belah pihak, nyatanya hal itu bukanlah sesuatu yang tak mungkin terjadi. Melalui dialog…
Read More »Stereotip dan Pentingnya Saling Mengenal (Bag. 2-Terakhir)
Aliansi Indonesia Damai- “Saya mendengarkan secara langsung bagaimana penderitaan korban yang ditimbulkan dari aksi terorisme. Saya sampai berkaca-kaca mendengar kisah mereka,” demikian pernyataan Kurnia Widodo, mantan narapidana terorisme yang telah bertobat, usai dipertemukan dengan korban terorisme oleh AIDA. Perjumpaan itu membuat Kurnia semakin menyesali semua pemahamannya yang menyalahkan bahkan mengafirkan semua…
Read More »Stereotip dan Pentingnya Saling Mengenal (Bag. 1)
Aliansi Indonesia Damai- “Apakah kelompok terorisme itu identik dengan jenggot yang lebat dan celana cingkrang atau perempuan bercadar?” Pertanyaan di atas kerap disampaikan oleh peserta kepada mantan anggota kelompok ekstremisme yang hadir pada kegiatan-kegiatan AIDA. Tampaknya pertanyaan tersebut dipicu oleh pemahaman yang beredar luas di masyarakat. Ada citra buruk yang dilekatkan…
Read More »Meluruskan Pemahaman Jihad
Aliansi Indonesia Damai- Dewasa ini masih banyak kalangan yang memahami jihad hanya sebatas perang. Mungkin tidak akan menjadi masalah besar jika kekeliruan tersebut hanya sampai di pikiran saja, namun seringkali pemikiran tersebut dituangkan dalam bentuk aksi hingga memakan banyak korban jiwa. Sehingga dalih membela justru berbalik dan menimbulkan dampak siksa…
Read More »Afirmasi Diri:
Kisah yang Menjelma Makna dan Kata-kata“Jangan pernah menyerah dalam hidup, karena ada orang yang punya masalah lebih besar dan lebih berat dari kita. Kita harus tetap kuat dan semangat jalani hidup ini” Aliansi Indonesia Damai- Pernyataan di atas dilontarkan salah seorang pelajar asal SMAN 1 Makassar dalam acara dialog interaktif virtual yang digelar AIDA beberapa waktu…
Read More »Berdakwah di Era Digital
Aliansi Indonesia Damai – Banyak kita temui nasehat, “Janganlah belajar agama dari internet.” Petuah itu berangkat dari keprihatinan atas maraknya ceramah-ceramah provokatif, bahkan mengarah pada hasutan dan kebencian yang beredar di jagat maya. Terlebih banyak pula pendakwah agama yang otoritas dan kapasitas keilmuannya layak dipertanyakan, namun ceramah-ceramahnya masif beredar di…
Read More »Mengenal Simbol-Simbol Perdamaian
Berbicara tentang perdamaian, kita sering disuguhkan dengan beberapa simbol yang merepresentasikannya. Mungkin yang paling familiar adalah simbol V. Dua tangan, yaitu jari telunjuk dan tengah, dibuat menyerupai huruf V, lalu bersamaan dengan pose itu, diucapkan kata ‘peace’ yang berarti perdamaian. Simbol sederhana ini sering kita temui dalam pergaulan sehari-hari. Tapi,…
Read More »