Home Berita Silaturahmi, Upaya Penyintas Untuk Saling Menguatkan
Berita - 11/07/2019

Silaturahmi, Upaya Penyintas Untuk Saling Menguatkan

Aliansi Indonesia Damai- Bagi para korban aksi terorisme, baik korban langsung maupun tidak langsung, rasa sakit dan trauma menjadi bagian dalam hidup yang tak mudah untuk dihilangkan. Rasa pedih itu bahkan masih terasa hingga kini. Namun demikian, peristiwa kelam seperti itu tidak menghalangi sejumlah penyintas bom terorisme untuk bersilaturahmi dan saling menguatkan.

Silaturahmi antarpenyintas itu terwujud saat Aliansi Indonesia Damai (AIDA) dan Yayasan Penyintas Indonesia (YPI) menggelar acara “Silaturahmi dan Buka Bersama dengan Korban Aksi Terorisme” di Hotel Sahati, Jakarta Selatan pada Sabtu (25/5/2019). Sejumlah penyintas hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya, dari komunitas Bom Kampung Melayu, yaitu M. Tasdiq, Jihan, Susi Afitriyani (Pipit), dan Dewi Sunarti (Ibunda Agung, salah seorang korban). Hadir pula perwakilan dari komunitas korban Bom Thamrin, yaitu Agus Kurnia dan Dwi Siti Rhomdoni, serta Ketua YPI, Sucipto Hari Wibowo.

Tasdiq, Pipit, Jihan dan Dewi Sunarti saling berbagi kisah kepada para penyintas yang lain. Pada kesempatan itu misalnya, Dewi Sunarti menceritakan bahwa sejak kejadian horor dua tahun lalu itu, Agung masih merasakan sakit hingga saat ini. Meskipun demikian, Agung sudah bisa beraktivitas kembali walaupun tidak senormal sebelum terkena bom. “Kini dia (Agung) sudah beraktivitas kembali. Meski kadang masih merasakan sakit saat beraktivitas seperti biasa,” tuturnya. Agung sendiri merupakan korban langsung bom Kampung Melayu pada tahun 2017 lalu. Saat ini Agung kembali bekerja sebagai sopir Kopaja M20.

Dwi Siti Rhomdoni mewakili komunitas korban Bom Thamrin menyampaikan bahwa pihaknya mendukung para korban Bom Kampung Melayu dan korban terorisme lainnya untuk menjadi semakin kuat menghadapi berbagai tantangan. Bila dibutuhkan, ia dan rekan-rekannya di komunitas korban Bom Thamrin, siap membantu semampunya. Sementara itu, Ketua YPI, Sucipto Hari Wibowo, menambahkan dan menegaskan bahwa YPI akan selalu ada untuk membantu para korban terkait kebutuhan dan pemenuhan hak-haknya oleh negara, baik berupa kompensasi, rehabilitasi medis, rehabilitasi psikososial, dan lain-lain.

Silaturahmi penyintas ini disambut baik oleh AIDA. Direktur AIDA, Hasibullah Satrawi, menyampaikan bahwa silaturahmi ini merupakan upaya penyintas untuk saling menguatkan satu sama lain. [FS]

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *