11/06/2020

Gema Perdamaian dari SMK Sunan Ampel Malang

Aliansi Indonesia Damai- Dalam rangka menanamkan karakter damai di kalangan remaja, AIDA menggelar kampanye perdamaian di sejumlah sekolah di Malang, Jawa Timur beberapa bulan lalu. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo. Kegiatan tersebut dihadiri oleh tak kurang dari 75 siswa-siswi dari berbagai kelas.

Dalam kesempatan tersebut, AIDA mengajak para siswa untuk menyelami makna perdamaian dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme. Kisah korban mengajarkan tentang kebangkitan dari keterpurukan dan pentingnya memaafkan. Sementara kisah mantan pelaku terorisme mengajarkan tentang pertobatan. Di akhir kisah, para korban dan mantan pelaku menjalin rekonsiliasi dan menjadi duta perdamaian.

Baca juga Pelajar Klaten Belajar dari Mantan Pelaku Terorisme

Salah seorang siswa mengaku mendapatkan pembelajaran berharga dari kisah para duta damai tersebut. Dari sisi korban, hal yang paling membekas bagi siswa tersebut adalah keikhlasan korban untuk memaafkan pelaku. Kebesaran hati korban menginspirasinya untuk ikut memiliki jiwa pemaaf.

“(Memaafkan) itu sih boleh, harus malahan. Karena kekerasan tidak boleh dibalas dengan kekerasan. Kalau kita membalas dengan kekerasaan, maka akan muncul lagi masalah baru. Tidak akan ketemu solusinya,” ujarnya tegas.

Baca juga Menitipkan Perdamaian pada Generasi Muda Poso

Sementara dari kisah mantan pelaku, siswa tersebut memaknai bahwa jihad tidak selalu bermakna perang. Kesimpulan tersebut ia dapati dari perjalanan hidup mantan pelaku yang pernah terjerumus dalam pemahaman yang salah, namun sekarang bertobat. “Jihad tidak harus selalu bermakna perang. Jihad bisa dilakukan dengan cara baik-baik,” ujarnya.

Siswi menyampaikan pesan dan kesan dalam kegiatan kampanye perdamaian.

Ia juga menyadari bahwa alasan mantan terorisme terjerumus dalam kekerasan adalah karena mudah terpengaruh. Ia pun mengajak peserta lain untuk selalu waspada terhadap ajakan yang menjerumuskan. “Jangan mudah terpengaruh dengan teman-teman atau sahabat yang menjerumuskan ke dalam kekerasan,” tambahnya.

Baca juga Berbagi Kisah Perdamaian Kepada Guru Pandeglang

Sejumlah siswa menilai bahwa kegiatan tersebut positif dan bermanfaat bagi siswa. “Kegiatannya cukup bagus. Dari kegiatan tadi, kami bisa menjadi penerus untuk melestarikan budaya damai di Indonesia,” ujarnya Lebih lanjut ia juga berpesan kepada teman-temannya agar dapat melaksanakan nilai-nilai perdamaian yang didapat dari kegiatan tersebut.  [FAH]

Baca juga Menyemai Virus Perdamaian di SMAN 1 Klaten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *