13/06/2020

Harapan Guru Pandeglang pada Generasi Remaja

Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar kampanye damai dalam bentuk dialog interaktif di beberapa sekolah di Kabupaten Pandeglang, Banten, beberapa waktu lampau. Sejumlah kepala sekolah mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya perdamaian.

Salah satu harapan itu muncul dari kepala SMAN 1 Pandeglang. Ia berharap murid-muridnya dapat menjadi individu yang mempunyai sifat kasih sayang dan menolak segala bentuk kekerasan. Sifat kasih sayang, saling menghargai, dan menghormati adalah cikal bakal terciptanya kedamaian.

Baca juga Gema Perdamaian dari SMK Sunan Ampel Malang

“Saya sangat terharu kedatangan bapak dan ibu korban terorisme. Kisah Anda bangkit dan terus bersemangat, tentunya akan menjadi pembelajaran yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan tersampaikan dengan baik sehingga ada pendalaman dalam hati siswa akan pentingnya sifat kasih sayang dan menolak ujaran kekerasan,” ujarnya ketika memberikan sambutan.

Harapan juga muncul dari kepala SMKN 6 Pandeglang. Saat membuka kegiatan, ia mengatakan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga orang tua dan masyarakat. Orang tua harus menjadi fondasi pendidikan yang kuat bagi anak-anaknya. Setelah itu masyarakat dan pemerintah melanjutkannya dalam lembaga formal pendidikan. Ia menilai AIDA sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap pendidikan karakter generasi muda.

Baca juga Pelajar Klaten Belajar dari Mantan Pelaku Terorisme

Dalam hematnya, pada dasarnya setiap orang mencintai kebaikan dan perdamaian. Apabila akhirnya menjadi manusia yang tidak baik, tentu hal itu tergantung bagaimana proses pendidikan. Banyak faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan pendidikan. Di antaranya adalah kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi.

Dengan kecanggihan teknologi, generasi muda dapat bebas mengakses informasi apa pun hanya dari genggaman tangannya. Maka penggunaan teknologi juga harus dengan langkah-langkah yang bijak. “Bagi yang tidak bisa memfilter informasi, ia akan tersesat dan salah kaprah. Sehingga karakter yang berkembang dalam dirinya bukan karakter positif, tapi justru akan berdampak buruk atau negatif,” ucapnya.

Baca juga Menitipkan Perdamaian pada Generasi Muda Poso

Sementara Kepala SMK Dwi Putra Bangsa berharap agar para siswa yang mengikuti kegiatan tersebut bisa menyampaikan pembelajaran berharga yang mereka dapatkan kepada sesama siswa lain dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. “Apa yang sudah Anda dapatkan, Anda harus bisa menyampaikannya ke masyarakat. Orang kalau memiliki karakter damai akan nyaman di mana pun berada,” demikian harapannya.

Dalam kegiatan tersebut AIDA menghadirkan sejumlah narasumber yang terdiri dari mantan pelaku terorisme dan korbannya. Mereka berbagi kisah tentang pengalaman hidup masing-masing hingga menjadi bagian dari tim perdamaian AIDA. Dari sisi mantan pelaku, mereka berbagi kisah ihwal pertobatannya keluar dari kelompok kekerasan. Sementara dari sisi korban, mereka bercerita pengalaman pahit menjadi korban terorisme dan perjuangannya bangkit dari keterpurukan. [FL]

Baca juga Berbagi Kisah Perdamaian Kepada Guru Pandeglang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *