10/11/2020

Islam Rahmat Identik Perdamaian

Aliansi Indonesia Damai- Perdamaian merupakan kebutuhan hidup bagi setiap umat manusia. Atas dasar itu agama Islam hadir di muka bumi sebagai rahmat bagi kehidupan manusia dan seluruh alam semesta (rahmatan lil alamin).

Demikian pesan yang disampaikan Dr. KH Hamim Ilyas saat menjadi narasumber Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama yang digelar AIDA secara virtual akhir Oktober lalu. Menurut dia, Islam yang dirisalahkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah agama yang menjunjung tinggi perdamaian, selaras dengan makna Islam itu sendiri.

Kehidupan umat manusia tidak akan menjadi bermakna tanpa nilai-nilai perdamaian. “Kebutuhan setiap kita adalah al-hayat al-thayyibah, yaitu kehidupan yang baik, sehingga Islam rahmatan lil ‘alamin yang otentik itu hadir dalam kerangka perdamaian,” ujar Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu.

Baca juga Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya

Dengan mengutip kandungan Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 107, ia menjelaskan bahwa untuk mewujudkan kehidupan yang baik, diperlukan usaha yang maksimal untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia. “Indikatornya adalah lahum ajruhum ‘inda rabbihim (sejahtera), wa la khaufun ‘alaihim (damai), wa la hum yahzanun (bahagia),” ucap Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga itu.

Hamim menyatakan bahwa rahmat adalah ekspresi cinta untuk memberikan kebaikan yang nyata bagi kebutuhan hidup manusia. Dari kandungan ajaran Islam seperti itu, rahmat Allah akan tecermin bagi kebaikan hidup umat manusia. Allah SWT lantas mengutus Nabi Muhammad SAW semata-mata untuk memberikan rahmat. “Kata Nabi, saya diutus sebagai rahmat, tidak sebagai laknat,” tuturnya.

Baca juga Membangun Hidup Bersama dalam Damai

Lewat ajaran Islam yang demikian, Nabi kemudian membangun sistem nilai-nilai luhur kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman pada ajaran Islam yang memberikan kedamaian bagi setiap manusia. Salah satu yang paling ditekankan adalah membangun kehidupan dengan nilai-nilai kebaikan dan moralitas yang luhur.

“Untuk mewujudkan rahmat, Nabi melakukan utammima makarimal akhlak, yakni menyempurnakan akhlak, membangun sistem nilai, menjadi pendidik yang memudahkan, tidak yang menyulitkan dan tidak menjadi sulit,” katanya menambahkan.

Dengan demikian, ajaran Islam berlandaskan perdamaian yang diperuntukkan kebaikan hidup umat manusia.  “Hidup dengan damai sedamai damainya, bahagia sebahagia-bahagianya. Ini landasan agama Islam,” tuturnya memungkasi. [AH]

Baca juga Membangun Perdamaian dengan Wasathiyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *