11/11/2020

Disiplin Berbahasa Mencintai Indonesia

Aliansi Indonesia Damai- Berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan salah satu upaya mengokohkan semangat kebangsaan. Oleh karenanya pembelajaran bahasa Indonesia secara berkelanjutan diharapkan mampu memerkuat rasa cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia.

Demikian diungkapkan Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ovi Soviaty Rivay, dalam Kongres Nasional Pemuda untuk Perdamaian Indonesia yang digelar AIDA secara daring, akhir Oktober lalu.

Baca juga Berbahasa Bijak untuk Perdamaian

“Salah satu butir sumpah pemuda adalah menjunjung tinggi rasa persatuan dan menjunjung Bahasa Indonesia. Kami ingin generasi muda bangga berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan,” ujarnya.

Bahasa Indonesia terbukti telah memersatukan keberagaman bangsa. Indonesia memiliki hampir 718 bahasa daerah. Sejauh ini belum pernah ada konflik mengenai bahasa. “Kebinekaan kita dipersatukan dengan bahasa Indonesia. Jika kita tidak memiliki bahasa persatuan, maka akan ada kendala dalam komunikasi,” ujarnya.

Ovi mengajak generasi muda untuk mensyukuri adanya bahasa Indonesia. Tanpa disadari bahasa Indonesia telah menjadi titik temu dari ratusan bahasa yang ada di negeri ini. Dengan demikian, bahasa Indonesia adalah simbol perdamaian di antara perbedaan-perbedaan yang ada.

Baca juga Inspirasi Damai Anak Teroris dan Korban

Ia menyayangkan sebagian masyarakat yang tidak berbahasa Indonesia sesuai kaidah, dan justru lebih giat mempelajari bahasa asing. “Kurang cermat dalam berbahasa karena kita kurang peduli. Padahal dalam belajar bahasa asing, kita mau menghafalkan tenses yang begitu banyak. Sedangkan kita punya kaidah dalam bahasa Indonesia sendiri,” tuturnya.

Dalam hematnya, hal itu menjadi tantangan dalam melestarikan bahasa Indonesia di masa depan. Ia pun berharap agar generasi muda tidak abai dalam mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Generasi muda mempunyai tanggung jawab melestarikan bahasa Indonesia di masa depan. [FS]

Baca juga Najwa Shihab: Literasi Digital untuk Perdamaian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *