Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya
Aliansi Indonesia Damai- Sebagian besar kandungan Al-Quran merupakan ibroh (pembelajaran) bagi umat manusia. Sebagai pemimpin umat, alim ulama diharapkan juga dapat mengambil ibroh dari kisah hidup mantan pelaku terorisme dan korbannya.
Ketua Pengurus AIDA, Hasibullah Satrawi, mengatakan, ayat-ayat tentang ibroh begitu banyak ditemukan dalam Al-Quran. Dibandingkan ayat-ayat hukum, ajaran tentang ibroh jauh lebih dominan. “Ibroh itu ajaran yang sangat kuat dalam Islam,” kata Hasibullah saat menjadi narasumber dalam acara Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama yang digelar AIDA secara virtual, Senin (26/10/2020).
Baca juga Membangun Hidup Bersama dalam Damai
Di hadapan puluhan tokoh agama yang hadir, Hasibullah menceritakan lika-liku kehidupan mantan pelaku terorisme dan korbannya. Selama beberapa tahun terakhir, ia aktif mendampingi pertobatan mantan pelaku terorisme dan pemulihan para korbannya. “Kita ambil Ibrohnya dari kedua belah pihak ini,” ujar alumni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu.
Ia menjelaskan, dalam menghadapi persoalan terorisme tidak perlu saling menyalahkan antarpihak. Sebab yang harus dilakukan adalah menolong para korban sekaligus pelakunya. “Menolong orang tidak hanya kepada mereka yang dizalimi, tetapi juga kepada mereka yang menzalimi. Karena itu AIDA mencoba bukan hanya menyalahkan, tetapi juga menyalehkan,” tuturnya.
Baca juga Membangun Perdamaian dengan Wasathiyah
Faktor ketidakadilan turut menjadi faktor seseorang melakukan tindakan kekerasan. Tak jarang para pelaku melakukan aksi kekerasan lantaran ingin membantu saudara-saudara sesama muslim yang dianggap tengah terzalimi. Namun aksi mereka justru menimbulkan ketidakadilan baru yang berdampak buruk bagi korban-korban tak bersalah.
“Ketidakadilan itu memang ada, tidak bisa kita pungkiri. Di Palestina ada persoalan ketidakadilan yang kasat mata. Namun niat yang awalnya baik itu tertutupi oleh hal-hal praktis yang berdampak pada korban,” ucapnya.
Baca juga Mahfud MD: Kuatkan Persaudaraan Melalui Ibroh
Ia pun menceritakan dampak buruk kehidupan korban setelah terkena bom. Sebagian korban hanya sekadar lewat di lokasi kejadian. Sebagian yang lain sedang bekerja untuk menafkahi keluarganya. Para korban sesungguhnya tak punya persoalan dengan pelakunya, bahkan para korbannya justru sebagian besar adalah sesama umat Islam.
“Kalau memang perjuangan ini untuk umat Islam, bagaimana kemudian menjelaskan kalau dampaknya justru bagi umat Islam. Bukan hanya dampak fisik, tetapi juga dampak dakwahnya,” katanya.Karena itu Hasibullah mengajak para tokoh agama, sekaligus mengutarakan maksud pelatihan ini, yaitu untuk mengambil pembelajaran dari kehidupan korban sekaligus mantan pelakunya. Dengan perspektif ibroh, para tokoh agama dapat memperkuat dakwah perdamaian bagi jamaah dan umatnya masing-masing. [AH]
Baca juga Ukhuwah Alim Ulama untuk Indonesia Damai