03/05/2021

Al-Qurán dan Semangat Perdamaian

Oleh Wiwit Tri Rahayu
Alumni Ponpes Ar-Risalah Lirboyo Kediri

Al-Qurán turun dari Lauhul Mahfudh pada bulan Ramadan. Awal kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw pun pada bulan yang sama. Ramadan memang sangat istimewa dan monumental. Memang ada banyak peristiwa historis di bulan ini. Namun peristiwa diturunkannya Al-Qurán sebagai mukjizat Nabi Muhammad menempati posisi yang sangat penting bagi umat muslim. Mengingat Al-Qurán adalah sumber rujukan utama syariat Islam sepanjang masa.

Jika kita lihat lebih dalam, Al-Qur’an tidak hanya menjelaskan tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga menjelaskan tentang hubungan sosial. Tak pelak banyak ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan muslim untuk menegakkan perdamaian.

Baca juga Membangun Interaksi Positif untuk Perdamaian

Ayat yang pertama kali diwahyukan Allah melalui Malaikat Jibril  kepada Nabi adalah:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ

“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan” (QS. Al Alaq:1).

Secara sederhana, dapat kita artikan bahwa perintah ini bertujuan agar manusia tidak bertindak tanpa memiliki landasan yang kuat. Manusia harus membaca untuk memerluas cakrawala pengetahuan.

Baca juga Memahami Ayat Peperangan

Sebagai rujukan utama, Al-Qur’an juga dijadikan sebagai legitimasi kelompok ekstremis kekerasan untuk pembenaran atas tindakan yang mereka klaim sebagai jihad. Dengan perintah iqra’ tersebut, sudah seharusnya kita tidak langsung percaya dan kita kembalikan kepada Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad Saw sebagai penerima wahyu. Bukan hanya membaca terjemahannya saja, tetapi tafsir-tafsirnya dan syarah hadis yang ditulis oleh ulama-ulama yang otoritatif.

Apabila kita tidak mampu, maka sebaiknya kita tanyakan kepada orang yang berilmu.

 فَاسْأَلُوا اَهۡلَ الذِّكۡرِ اِنۡ كُنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡن

“Maka tanyakan kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui” (QS Al Anbiya’: 7).

Baca juga Memberantas Terorisme

Jika kita coba telisik lebih mendalam, akan kita temukan bahwa seruan Al-Qur’an yang mengajak pada perdamaian justru lebih banyak daripada seruan untuk berjihad. Sebagai perbandingan, ayat Al-Qur’an yang mengandung kata jihad sebanyak 44 kata. Itu pun tidak semuanya dimaknai sebagai jihad dalam artian perang yang sesungguhnya. Beberapa di antaranya menjelaskan tentang jihad melawan hawa nafsu.

Sedangkan ayat yang mengandung makna perdamaian atau salam diulang sekitar 59 kali. Di mana kebanyakan ayat tersebut merupakan ayat untuk menyerukan perdamaian ataupun berdoa kepada Allah untuk mendapatkan perdamaian.

Baca juga Menakar Persepsi tentang Terorisme

Begitu pula dengan Lailatul Qadar, malam di mana Al-Qur’an diturunkan dari lauhul mahfudh menuju baitul izzah, sering dikaitkan dengan kondisi yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan. Peristiwa ini dijelaskan dalam surat Al-Qadr dan disebut sebanyak tiga kali. Namun, di akhir surat disebut pula seruan untuk menyebarkan perdamaian:

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar” (QS Al Qadr: 5)

Salam dapat diartikan perdamaian, keselamatan, dan ketenteraman. Ayat ini dapat diartikan bahwa perdamaian harus diupayakan hingga perdamaian tersebut benar-benar terwujud. Karena fajar mengindikasikan kondisi yang terang, sebagai pertanda berakhirnya malam yang identik dengan kegelapan. Sebagaimana puasa yang diawali saat terbitnya fajar.

Baca juga Tarbiah Perdamaian (Bag. 1)

Sehingga sudah seharusnya Ramadan sebagai bulan Al-Qurán kita refleksikan untuk mewujudkan perdamaian di bumi. Perdamaian dapat terwujud dari hal-hal kecil sekali pun. Karena sesungguhnya perwujudan damai dimulai dari hal terkecil yang berasal dari hati kita, yaitu tidak menyakiti siapa pun.

Jika kita tidak menyakiti siapa pun, kita tidak hanya mendapatkan pahala tapi juga turut menciptakan perdamaian yang aktif, yaitu perdamaian yang tidak hanya kita rasakan sendiri tapi menyebar kepada banyak orang melalui sikap dan perilaku kita.

Baca juga Tarbiah Perdamaian (Bag. 2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *