22/04/2025

Dialog Santri dengan Kiai Tentang Palestina

Bagaimana gerakan perdamaian atau solusi yang tepat untuk membantu perdamaian di Palestina?” Pertanyaan tersebut terlontar dari salah seorang santri Pondok Pesantren Darul Abidin Lombok Timur dalam Pengajian dan Diskusi Film “TANGGUH” yang diselenggarakan AIDA bekerja sama dengan pesantren tersebut beberapa waktu silam.

Merespons pernyataan tersebut, Al-Azhari Zainal Abidin, pengasuh Ponpes Darul Abidin, menjelaskan bahwa penting bagi kita untuk memahami akar konflik Israel-Palestina. Merunut sejarah, Palestina menjadi wilayah yang dianggap sakral bagi pemeluk tiga agama.

Baca juga Berdamai dengan Diri Sendiri

Warga Yahudi mengklaim Palestina milik leluhurnya karena di situ terletak makam David. Kalangan Kristen meyakini Palestina sebagai kota sucinya karena Yesus Kristus tumbuh dan hidup di sana. Sementara bagi umat muslim, Palestina menjadi kota suci karena keberadaan Masjid Al-Aqsa yang pernah menjadi kiblat shalat Nabi Muhammad dan pengikutnya.

Faktor sejarah ini yang membuat konflik Israel-Palestina kerap dianggap sebagai perang agama lantaran Israel identik sebagai negara Yahudi. Padahal menurut Azhari, yang terjadi adalah upaya pemerintah Israel mencaplok daerah hunian warga Palestina. ”Ini kemanusiaan larinya ’kan. Kita tetap harus mendukung kemerdekaan Palestina, tapi bukan dengan cara-cara yang kontraproduktif,” ujarnya.  

Menambahkan Azhari, Maghfurradhi, Manajer Program AIDA, menerangkan bahwa dukungan terhadap Palestina harus mengacu pada Pembukaan UUD 1945, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. ”Orang-orang di Palestina adalah bangsa yang masih terjajah, oleh karena itu kita dukung untuk menjadi negara merdeka yang lepas dari penjajahan bangsa mana pun,” ucapnya tegas.

Saat ini, kata Maghfur, pemerintah Indonesia terus berjuang melalui jalur diplomasi untuk menggalang dukungan internasional supaya invasi militer Israel di Palestina segera dihentikan. Sebagai masyarakat sipil, dukungan bisa kita wujudkan dengan menyalurkan bantuan materi kepada bangsa Palestina melalui lembaga-lembaga yang kredibel.  

Baca juga Akar Gerakan Islam Politik Modern

”Yang jelas, kita harus hati-hati kalau ada orang yang mengajak kita untuk berjihad ke sana. Salah-salah kepergian kita malah tidak membantu saudara di sana, tapi malah merepotkan,” demikian Maghfur menasehati. (MSY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *