29/10/2022

Menuju Generasi Remaja yang Tangguh

Aliansi Indonesia Damai- Menjadi generasi yang tangguh merupakan keniscayaan. Tantangan di masa depan tak mudah. Generasi remaja yang tangguh harus disiapkan untuk menjadi tulang punggung masa depan perdamaian Indonesia.

Demikian pesan yang disampaikan aktivis perdamaian, Fahmi Suhudi, saat menjadi fasilitator dalam kampanye damai AIDA di SMAN 8 Pekanbaru, Riau, Senin (23/10/2022). Ia menekankan, generasi remaja mesti memersiapkan diri untuk menyongsong masa depan Indonesia yang lebih damai.

Baca juga Generasi Tangguh SMK Islamiyah Ciputat

Dalam hematnya, ancaman narasi kekerasan, terutama di kalangan remaja masih terus terjadi. “Generasi yang tangguh adalah pribadi yang tidak membalas kekerasan dengan kekerasan. Bisa berdamai dengan diri sendiri dan menatap masa depan yang lebih damai,” ujar Fahmi.

Acara bertema “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” itu dihadiri tujuh puluhan siswa dari berbagai latar belakang. Melalui kegiatan tersebut generasi remaja diharapkan mampu menyerap kisah-kisah inspiratif dari pertobatan mantan pelaku terorisme dan kebangkitan para korbannya. Harapannya generasi muda lebih peduli dan memahami makna perdamaian.

Baca juga Generasi Pembelajar SMK Al-Hidayah Ciputat

Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengungkapkan, saat ini tantangan generasi remaja cukup kompleks, sebab di era media sosial setiap individu dapat menyampaikan pikiran-pikirannya, termasuk provokasi dan kebencian. Kenyataan ini merupakan ancaman perdamaian. “Tantangan generasi remaja kini adalah mengubah kebencian menjadi cinta, terutama kepada kelompok yang berbeda,” ujarnya.

Ancaman yang tak kalah menantang di mata Fahmi adalah gerakan dan paham ekstrem. Gerakan ekstrem gemar merekrut kalangan remaja untuk melakukan aksi-aksi kekerasan. Bila itu terjadi, yang paling dirugikan bukan hanya para korban yang harus menanggung luka dan kehilangan orang-orang tersayang, tetapi juga masa depan generasi bangsa.

Baca juga Pesan Damai Siswa SMKN 7 Tangsel

“Generasi remaja wajib mewaspadai berbagai ajakan yang menyerukan kepada aksi kekerasan. Bisa saja itu dibalut oleh paham atau ideologi agama yang mengesankan itu diperbolehkan. Namun jauh panggang dari api, ternyata menimbulkan banyak korban dan berdampak kepada kerusakan moral dan fasilitas publik,” kata Fahmi dengan tegas.

Ia berharap generasi remaja di Riau mampu bersama-sama menyuarakan perdamaian. Meski terkesan kecil, gerakan yang dilakukan secara kolektif diyakini dapat memberikan dampak positif bagi perdamaian.“Generasi Riau bisa membangun komunitas dan berjejaring dalam menangkal potensi kekerasan. Mulai dari lingkup terkecil, terdekat, seperti pertemanan, per-koncoan, sekolah, dan di tempat-tempat umum,” ujar alumni Ponpes Darussunnah, Ciputat, Tangerang Selatan itu memungkasi paparan. [AH]

Baca juga Menginspirasikan Ketangguhan di SMAN 2 Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *