Buka Bersama Saling Menguatkan
Aliansi Indonesia Damai- Ramadhan telah berlalu, namun menyisakan kenangan indah bagi personil AIDA dan para penyintas terorisme. Pada 8 April 2023 yang bertepatan dengan 17 Ramadhan 1444 Hijriah, AIDA bekerja sama Yayasan Penyintas Indonesia (YPI), wadah korban terorisme di Indonesia, menggelar “Silaturahmi dan buka Bersama” di Jakarta.
Puluhan penyintas terorisme yang berasal dari Forum Kuningan (komunitas korban Bom Kuningan 2004), Sahabat Thamrin (komunitas korban Bom Thamrin 2016), dan Komunitas Korban Bom Kampung Melayu 2017, menghadiri kegiatan ini.
Tasdik Saputra, korban Bom Kampung Melayu, mengaku telah tiga kali menghadiri kegiatan semacam ini bersama dengan istri dan anaknya. Baginya, forum Buka Bersama sangat penting karena selain untuk merekatkan silaturahmi juga saling menguatkan mental antarpenyintas terorisme.
“Silaturahmi ini sangat baik sekali bagi kami, agar tetap terjaga. Dan tentunya harapan kami jangan sampai terjadi korban-korban seperti kami,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah penyintas mengungkapkan kesan pertamanya saat difasilitasi oleh AIDA untuk bertemu dengan mantan pelaku terorisme. Nurman Permana, penyintas Bom Thamrin, mengaku sempat deg-degan saat mendapatkan informasi bahwa dirinya akan mengikuti kegiatan bersama dengan mantan pelaku. “Agak takut juga di pikiran tuh, kaget, akan bakal apa gitu,” ucapnya mengenang.
Namun setelah saling mengenal dan berinteraksi intensif dengan mantan pelaku, perasaan Nurman menjadi lebih tenang. “Saya udah bisa menerima, oh ternyata mereka baik-baik saja. Gitu kan, dan teman teman AIDA juga menjelaskan mereka memang sudah benar-benar baik, bukan sekadar mantan,” katanya.
Sementara Albert Christiono, penyintas bom Kuningan 2004, mengaku sempat bingung saat melihat dua orang mantan pelaku yang menyimak kisahnya dan teman-temannya menangis tersedu-sedu.
“Ternyata 2 orang ini, mantan pelaku, mereka sangat menyesal sekali atas perbuatannya, juga meminta maaf saat itu. Dan kita akhirnya makin dekat. Di kegiatan-kegiatan berikutnya mereka menjadi duta perdamaian AIDA bersama penyintas,” tuturnya. [YNWH]