26/07/2023

Kekerasan Tidak Menyelesaikan Masalah

Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar safari kampanye perdamaian di lima sekolah di Kota Malang beberapa waktu lalu. SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Malang menjadi salah satu sekolah yang terpilih untuk diadakan kegiatan “Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh.” Sesuai tema, kegiatan bertujuan untuk menguatkan karakter ketangguhan pelajar terhadap pelbagai tantangan serta mendorong mereka agar aktif menggelorakan perdamaian.

Sebanyak 80 siswa SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Malang aktif berpartisipasi dalam Diskusi Interaktif. Mereka tampak khusyuk menyimak penuturan kisah korban dan mantan pelaku terorisme. Dari kisah korban, para siswa mengambil pelajaran tentang ketangguhan saat ditimpa musibah. Pribadi tangguh mesti mampu bangkit dari keterpurukan, seberat apa pun derita yang menimpa. Pun dari sisi mantan pelaku, para siswa menyerap pembelajaran bahwa setiap insan pasti pernah melakukan kesalahan. Sebaik-baik orang yang berbuat salah tak lain ialah yang belajar dari kesalahan tersebut agar tidak terjatuh pada kesalahan yang sama di masa depan.

Baca juga Siswa SMKN 1 Singosari Malang: Teroris ‘Korban’ Ketidaktahuan

Riuh ramai menggema saat para peserta mendiskusikan isu yang dilontarkan fasilitator. Mereka berdiskusi dalam kelompok-kelompok, saling mengutarakan gagasan dan wawasan.  Pun ketika para siswa berpacu menjawab kuis trivia seputar pembelajaran, mereka tampak bersemangat.

Seorang siswi mengaku mendapatkan pembelajaran berharga dari kisah korban dan mantan pelaku yang diulas dalam kegiatan. Ia berkesimpulan bahwa kekerasan bukanlah solusi atas segala macam persoalan. “Makin mengerti bahwa semua permasalahan tidak harus diselesaikan dengan kekerasan,” ujarnya. Dalam benaknya, berkaca dari pengalaman Sudirman A. Talib, penyintas aksi teror Bom Kuningan 2004, apabila kekerasan kemudian dibalas dengan kekerasan yang sama maka yang terjadi bukan permasalahan selesai, justru sebaliknya timbul masalah baru yang lebih besar. Kesumat hampir pasti berlarut-larut dari para pihak yang bertikai.

Baca juga Membina Kedamaian di Sekolah dari Kisah Penyintas dan Pelaku

Pandangan lain tentang kiat membangun dan menjaga perdamaian dari kisah korban dan mantan pelaku disampaikan oleh siswa lainnya. Ia mengaku, “Saya dapat menambah ilmu tentang pentingnya berdamai dengan orang lain dan berdamai dengan diri sendiri. Karena, jika tidak bisa berdamai dengan diri sendiri maka juga tidak akan bisa berdamai dengan orang lain.”

Semangat para siswa SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Malang dalam menyuarakan perdamaian layak menjadi inspirasi bagi para pelajar di seluruh Indonesia. Membangun perdamaian merupakan kewajiban bersama seluruh elemen bangsa. Terkhusus bagi generasi pelajar, perdamaian sudah semestinya menjadi kultur yang harus dijunjung tinggi dalam ekosistem pendidikan. [YNWA]

Baca juga Ketangguhan Memfilter Informasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *