Home Berita Solahudin: Pembubaran Jemaah Islamiyah Otentik
Berita - Pilihan Redaksi - 1 day ago

Solahudin: Pembubaran Jemaah Islamiyah Otentik

Aliansi Indonesia Damai- Pada 30 Juni 2024, Jemaah Islamiyah (JI) resmi membubarkan diri. Pakar dan peneliti terorisme Solahudin mengungkapkan banyak kalangan/pihak yang mempertanyakan apakah JI benar-benar bubar, bahkan mereka meragukan pembubaran JI.

“Pembubaran JI dianggap hanya sebatas siasat JI untuk menyelamatkan aset-asetnya dan untuk mengurangi tekanan dari Densus 88. Tapi saya bisa katakan bahwa JI sungguh-sungguh membubarkan diri. Perubahan JI itu otentik,” tegas Solahudin dalam Pelatihan Pembangunan Perdamaian yang diselenggarakan AIDA di Kota Surakarta, Jawa Tengah pertengahan Oktober lalu.

Pelatihan diselenggarakan bertujuan untuk semakin menguatkan peran tokoh agama dalam melestarikan kondisi perdamaian di masyarakat. Sebanyak 32 tokoh agama dari 17 pondok pesantren dan ormas keagamaan Islam di wilayah Solo Raya dan Jepara berpartisipasi mengikuti pelatihan.

Baca juga Eks Jemaah Islamiyah Perlu Dibantu Reintegrasi

Menurut Solahudin fenomena yang terjadi pada JI sering disebut deradikalisasi kolektif (collective deradicalization), yaitu merujuk pada perubahan yang terjadi pada kelompok bersenjata yang kemudian berubah menjadi kelompok nonkekerasan. Untuk menilai pembubaran JI tersebut, Solahudin menggunakan pendekatan akademis yaitu teori deradikalisasi kolektif.

“Dalam deradikalisasi koletif ada tiga indikator untuk melihat kelompok bersenjata bertransformasi menjadi kelompok nonkekerasan. Dengan tiga indikator itu kita bisa menilai tingkat perubahan organisasi tersebut,” ujarnya.

Ia menjelaskan tiga indikator tersebut yaitu ada tidak perubahan ideologinya? ada tidak perubahan sikap terkait kekerasan? dan ada tidak perubahan terkait organisasinya? Menurut Solahudin terkait perubahan ideologi, sejak 2008 JI mulai merevisi ideologinya. Awalnya JI menilai Indonesia sebagai negeri kafir, lalu berubah menjadi Indonesia sebagai Darul Muraqabah.

Baca juga Jalan Baru Mantan Petinggi Jamaah Islamiyah (Bagian 1)

“Terakhir sebelum membubarkan diri, JI menganggap Indonesia sudah memenuhi syarat sebagai negeri muslim (Darul Islam). Jika sudah negeri muslim maka tidak boleh dilakukan kekerasan di negeri tersebut,” tuturnya.

Indikator kedua, kata Solahudin, JI sudah melakukan demobilisasi atau demiliterisasi yaitu menyerahkan alat barang dan senjata (amunisi dan bahan peledak). Tidak hanya itu, JI juga menyerahkan daftar nama anggota sayap militernya termasuk yang ada di Suriah.

“Terkait perubahan organisasinya, setidaknya dua kali JI melakukan perubahan yaitu pada Mei 2024, JI mengumumkan membubarkan tanzim siri dan tanzim askari. Lalu pada 30 Juni 2024, JI membubarkan diri,” ujarnya.

“Dari ketiga indikator itu JI sungguh-sungguh membubarkan diri. JI sudah melakukan deradikalisasi kolektif dan perubahannya itu otentik. Perubahan JI paling komprehensif karena melakukan perubahan pada tiga level,” tandas Solahudin. [AS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *