Pesan Perdamaian Pelajar Pekanbaru (Bag. 1)
Aliansi Indonesia Damai- Pada pekan keempat bulan Mei 2023, AIDA menggelar safari perdamaian di beberapa sekolah di Pekanbaru, Riau. Kegiatan dikemas dalam bentuk “Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh.” Kegiatan daring ini diselenggarakan di SMAN 10 Pekanbaru, SMA IT Abdurrab, SMAN 11 Pekanbaru, SMK Telkom Pekanbaru, dan SMAN 6 Pekanbaru.
Dalam kegiatan ini, AIDA menghadirkan kisah-kisah korban aksi teror bom serta mantan pelaku terorisme yang telah bertobat. Para penyintas terorisme berhasil bangkit dari keterpurukan akibat peristiwa terorisme dan berdamai dengan kenyataan. Sementara mantan pelaku menunjukkan ketangguhan dengan pertobatannya dari jalan ekstremisme kekerasan. Kedua pihak kini bahu-membahu mengampanyekan perdamaian dan semangat ketangguhan kepada khalayak luas demi kemaslahatan bersama.
Baca juga Berlomba Menebar Perdamaian
Sejumlah peserta mengungkapkan nilai-nilai ketangguhan yang diperoleh dari kegiatan ini. Salah seorang peserta kegiatan di SMAN 10 Pekanbaru mengungkapkan, setelah mengetahui kisah korban ia berempati dan memahami perasaan korban. “Rasa kehilangan orang-orang yang telah menjadi korban, baik kehilangan yang tersayang, kehilangan momen indah, dan kehilangan fisik atau cacat”.
Menurut siswi jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut, penderitaan tersebut diakibatkan adanya orang-orang yang salah pergaulan dan bertindak tanpa memikirkan dampaknya pada orang lain. Oleh sebab itu ia berpesan agar generasi muda hati-hati memilih pergaulan dan harus memikirkan dampak atas setiap tindakan yang akan kita lakukan.
Baca juga Membina Generasi Penyeru Damai
Sementara peserta di SMA IT Abdurrab mengaku mendapatkan tambahan wawasan mengenai makna implementatif jihad. Menurut dia, pemahaman orang-orang yang menganggap jihad adalah kerusuhan merupakan sebuah penyimpangan. Siswa kelas XI itu mengatakan bahwa jihad tidak bermakna sempit.
“Bahwa jihad itu tidak sekedar perang saja, tetapi juga tentang mendalami atau belajar ilmu agama untuk suatu kebaikan,” ujarnya.
Baca juga Tangguh Itu Menebar Manfaat
Sedangkan peserta di SMAN 11 Pekanbaru mengatakan, setelah mengikuti kegiatan AIDA, ia menyadari betapa pentingnya menjaga perdamaian di Indonesia, serta memiliki karakter tangguh agar mampu bangkit ketika mengalami suatu masalah berat.
“Kita harus menjadi manusia yang memaafkan walaupun orang itu jahat, kita harus balas dengan kebaikan agar bisa berdamai, dan kita harus tangguh dalam apa pun masalah yang menimpa kita,” katanya. [MSH]
Baca juga Kita Butuh Perdamaian